Presiden Suriah Ahmed al-Sharaa. Foto: Anadolu
Damaskus: Presiden Suriah Ahmed al-Sharaa mengatakan bahwa serangan Israel terhadap Suriah mencerminkan “niat ekspansionis.” Sebelumnya, Israel memperluas pendudukannya di Dataran Tinggi Golan Suriah dengan merebut Area penyangga demiliterisasi.
“Invasi Israel merupakan Pendayagunaan atas keruntuhan rezim. (Israel) membenarkan agresinya atas dugaan masalah keamanan, tetapi itu mencerminkan niat ekspansionis,” katanya dalam pernyataan di sela-sela pertemuan puncak darurat Arab di Mesir pada Selasa 4 Maret 2025, dikutip dari Anadolu, Rabu 5 Maret 2025.
“Bagaimana kita akan menanggapinya? Ini adalah sesuatu yang Bukan boleh kami ungkapkan sekarang,” imbuh Al-Sharaa.
Partisipasi Sharaa dalam KTT Arab tersebut merupakan yang pertama sejak penggulingan rezim Bashar al-Assad di Suriah pada Desember.
Setelah Assad Terperosok, Israel memperluas pendudukannya atas Dataran Tinggi Golan Suriah dengan merebut Area penyangga demiliterisasi, sebuah tindakan yang melanggar perjanjian pelepasan diri tahun 1974 dengan Suriah.
Israel juga melancarkan ratusan serangan udara yang menargetkan Posisi dan aset militer di seluruh Suriah, termasuk jet tempur, sistem rudal, dan instalasi pertahanan udara.
Assad, pemimpin Suriah selama Dekat 25 tahun, melarikan diri ke Rusia setelah Grup anti-rezim menguasai Damaskus pada 8 Desember, mengakhiri rezim Partai Baath, yang telah berkuasa sejak tahun 1963.