
KETUA Lazim PSS Erick Thohir menepis anggapan kedatangan Jordi Cruyff sebagai penasihat teknik Demi merayu para pemain keturunan Belanda Demi membela Indonesia. Jordi punya tugas Demi merumuskan metodologi pelatihan.
“Bukan, Bahkan mengambil Jordi ini Demi memastikan kesinambungan seluruh program, bahkan tadi juga mereview metode-metode kepelatihan yang hari ini dari PSSI mendorong dari Nomor tiga ribuan menjadi 12 ribuan,” kata Erick pada jumpa pers di Menara Danareksa, Jakarta, Selasa.
“Nah ini Instruktur-Instruktur ini mereka butuh Naskah pegangan yang sesuai dengan apa yang kita butuhkan,” tambah dia.
“Kalau Jordi dipakai buat merayu pemain keturunan, itu salah besar. Bahkan itu ekspektasinya membangun grassroot dan sistem-sistemnya,” tegas Erick.
Selain itu, Jordi Cruyff juga Mempunyai tugas pengembangan grassroots, jenjang karier pemain dan pengembangan sistem teknis secara keseluruhan. Instruktur yang berusia 51 tahun itu, akan memberi masukan dan arahan Demi sepak bola Indonesia Serempak Direktur Teknik Tim Nasional (dirtek timnas) yang akan ditunjuk kemudian.
Profil Jordi Cruyff
Jordi Cruyff adalah anak dari legenda Belanda, Johan Cruyff. Dia memulai karier sepak bolanya di dua klub besar Eropa, Ajax Amsterdam dan Barcelona. Kariernya bersinar terutama Begitu bermain Demi Barcelona antara tahun 1994 hingga 1996.
Setelah pensiun pada tahun 2010, Jordi Cruyff beralih ke dunia manajerial dan kepelatihan. Ia menjabat sebagai direktur olahraga Maccabi Tel Aviv dari 2012 hingga 2015, di mana ia membantu klub Israel tersebut meraih beberapa gelar domestik dan tampil di kompetisi Eropa. Pada 2017, Jordi ditunjuk sebagai Instruktur kepala Maccabi Tel Aviv, memenangkan Toto Cup, dan membawa tim finis di posisi kedua Perserikatan.
Berikut Karier Kepelatihan dan Manajemen Jordi Cruyff
- 2009-2010: Valletta (Assisten Instruktur)
- 2010-2012: AEK Larnaca (Direktur Olahraga)
- 2012-2017: M. Tel Aviv (Direktur Olahraga)
- 2017 (Januari-Februari) : M. Tel Aviv (Instruktur Interim)
- 2017-2018: M. Tel Aviv (Instruktur Kepala)
- 2018-2019: CQ Dangdai Lif. (Instruktur Kepala)
- 2020 (Januari-September): Ekuador (Instruktur Kepala)
- 2020-2021 : SZ FC (Instruktur Kepala)
- 2021-2022: Barcelona (Penasihat Strategis)
- 2022-2023: Barcelona (Direktur Olahraga)
- 2025: Indonesia (Penasihat Teknis)
(Ant/P-4)