Mengenal Manfaat dan Keamanan Fat Filler dalam Teknologi Treatment Kecantikan

Mengenal Manfaat dan Keamanan Fat Filler dalam Teknologi Treatment Kecantikan
Teknologi kecantikan Fat Filler(Ilustrasi)

Fat Filler inovasi perawatan kecantikan terbaru untuk perempuan Indonesia. Spesialis dermatologi dan estetika terkemuka Ayu Widyaningrum mengatakan, meskipun bukan pertama yang dipakai di Indonesia, namun dengan perkembangan teknologi metode ini kini dibuat lebih inovatif dan variatif. 

Misalnya seperti menggunakan tabung dari Jerman.

Tetapi, sebelumnya, dalam artikel ini kita akan mengupas lebih jauh mengenai pengertian dari treatment kecantikan Fat Filler.

Baca juga : Seperti Ini Ciptaan Teknologi Perawatan Kulit ala Korea

Apa itu Fat Filler?

Fat filler adalah teknologi transfer lemak terbaru yang menggunakan proses centrifuge dan tabung khusus untuk mendapatkan lemak murni.

Proses transfer lemak ini diterapkan pada berbagai area wajah seperti smile line, pipi, kantong mata (teardrop), dahi, marionette line, dan garis rahang (jaw line).

Mekanisme fat filler dimulai dengan pengambilan 10-20 cc lemak dari area pinggul atau perut bawah pasien. Mekanisme ini tidak memerlukan sayatan besar, hanya meninggalkan lubang kecil berukuran 0,2 milimeter yang akan menutup dengan sempurna.

Cek Artikel:  Menginspirasi Keluarga dengan Aktivitas Bertema Olimpiade Selama Musim Panas

Baca juga : Dengan Teknologi AI, Terapi Pengencangan Paras Semakin Pengaruhtif

Manfaat dan Keamanan Fat Filler

Ayu menegaskan bahwa fat filler memiliki manfaat estetika yang luar biasa dan sangat aman dilakukan.

“Manfaat fat filler adalah mengurangi pemakaian filler-filler dan simulator kolagen yang mempunyai efek granuloma, bleber (berlebihan), asimetris, dan pastinya aman bagi tubuh pasien karena efek samping mikrosisnya hampir tidak ada, hanya 0,01%. Kondusif karena ini dari tubuh pasien untuk tubuh pasien, dan kesannya lebih natural, tidak too much,” ungkap Ayu saat dihubungi, Selasa (16/7).

Pengaruh samping dari fat filler terbilang minim, hanya bengkak, memar, dan nyeri atau kram yang biasanya hilang dalam tiga hari.

Cek Artikel:  Tingkatkan Kualitas Hidup, Ajak Kerabat Lansia Bermain Puzzle dan Senam Otak

Baca juga : Kebangkitan J-Beauty: Perpaduan Tradisi dan Teknologi Perawatan Kulit Jepang

Tetapi, fat filler bersifat semi permanen. Definisinya, wajah bisa mengalami kehilangan lemak jika pasien mengalami penurunan berat badan drastis.

“Kekurangan fat filler adalah bisa diserap tubuh saat berat badan turun drastis seperti misalnya 20-30 kilogram, akan ada loss fat sehingga area tertentu butuh dilakukan fat filler ulang setiap dua minggu atau satu bulan sekali. Ini sangat aman karena sumbernya berasal dari tubuh pasien sendiri,” jelas Ayu, pemilik Widya Aesthetic Clinic di Banjarmasin.

Mekanisme dan Perawatan Pasca-Tindakan

Proses fat filler dilakukan dengan memasukkan lemak murni ke area wajah yang volumenya berkurang menggunakan cannula. Lemak tersebut dimasukkan ke area seperti kantong mata, smile line, marionette line, dan area temporal yang cekung akibat penuaan atau diet ekstrem.

Cek Artikel:  Kaya Serat dan Rendah Kalori, Nasi Shirataki Cocok untuk Diet

Pasien yang menjalani fat filler perlu memperhatikan beberapa pantangan, seperti menghindari konsumsi seafood dan prosedur setrika wajah setelah tindakan. Selain itu, perawatan dengan ultraformer atau laser dapat mengurangi efek fat filler karena menyebabkan volume lemak lebih cepat diserap tubuh.

Dengan hadirnya teknologi fat filler, dr. Ayu Widyaningrum terus berkomitmen untuk memberikan perawatan kecantikan terbaik dan aman bagi perempuan Indonesia, menggunakan inovasi terbaru dan teknologi canggih dari Jerman. (Z-10)

Mungkin Anda Menyukai