Tahanan Palestina yang dibebaskan oleh Israel dinanti keluarga. Foto: Middle East Eye
Gaza: Hamas menyerahkan jenazah empat tawanan Israel yang tewas pada Rabu 26 Februari 2025 kepada Palang Merah (ICRC). Sementara lebih dari 600 tahanan Palestina mulai dibebaskan oleh Israel.
“Lebih dari 600 tahanan Palestina dibebaskan pada malam hari antara Rabu dan Kamis, sebagian besar dari mereka berada di Gaza,” kata seorang pejabat Hamas kepada AFP.
Menurut Al Jazeera, 115 tahanan Palestina yang menjalani hukuman seumur hidup dan hukuman panjang dibebaskan.
Dari jumlah tersebut, 43 akan dibebaskan di Tepi Barat yang diduduki dan Yerusalem Timur yang diduduki, 11 akan dikembalikan ke Gaza dan Sembilan puluh tujuh Penduduk Palestina akan diasingkan dari Daerah Palestina yang diduduki.
“Sebanyak 445 Penduduk Palestina yang hilang secara paksa dari Gaza akan dibebaskan. 46 Perempuan dan anak-anak Palestina juga akan dibebaskan,” Al Jazeera melaporkan.
Sementara itu Presiden AS Donald Trump mengatakan bahwa ia “sangat kecewa” bahwa empat jenazah tawanan dibebaskan pada Kamis oleh Hamas, dengan mengatakan, “Mereka pikir mereka membantu kita dengan mengirimkan jenazah kepada kita.”
Kesepakatan gencatan senjata Gaza Lagi berlaku Demi Begitu ini setelah Israel memulai proses pembebasan tahanan Palestina yang Semestinya dibebaskan minggu Lampau.
Tetapi, Eksis ketidakpastian seputar masa depan perjanjian tersebut sebelum tahap kedua negosiasi antara Israel dan Hamas dimulai. Sedangkan Hamas tegas mengatakan siap Demi memulai perundingan tahap kedua
Dalam pernyataan terbarunya, Grup Palestina tersebut mengatakan bahwa satu-satunya Langkah Demi membebaskan tawanan Israel yang tersisa dari Gaza adalah melalui “negosiasi dan komitmen” terhadap perjanjian gencatan senjata.
“Kami memperbarui komitmen penuh kami terhadap perjanjian gencatan senjata dengan Seluruh perincian dan ketentuannya serta kesiapan kami Demi memasuki perundingan terkait tahap kedua perjanjian tersebut,” kata pernyataan Hamas tersebut.
Hamas juga mengatakan bahwa upaya otoritas Israel Demi menghalangi pembebasan tahanan telah “gagal”, seraya menambahkan bahwa ini berarti Israel “Kagak punya pilihan” selain memulai perundingan Demi tahap kedua perjanjian gencatan senjata.