Fenomena Melajang Meningkat akibat Trauma, Guru Meditasi Ajak Eksplorasi Memahami Konsep Asmara Universal

Fenomena Melajang Meningkat akibat Trauma, Guru Meditasi Ajak Eksplorasi Memahami Konsep Cinta Universal
Ilustrasi(Dok Soul Reflection)

LAPORAN statistik Indonesia 2024 menyebut bahwa Bilangan perceraian pada 2023 mencapai 463.654 kasus. Tak hanya itu, fenomena melajang (jomblo) di Indonesia juga semakin meningkat. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan proporsi Penduduk lajang usia 15-49 tahun mengalami peningkatan hingga 37,2% pada 2023. Banyak hal yang mendorong seseorang lebih memilih melajang, salah satunya adalah trauma.

Guru meditasi dan pemegang dua rekor MURI Bunda Arsaningsih menawarkan perspektif Aneh dalam upaya mencapai Interaksi lebih Seimbang. Dalam sesi Temu Wicara, Bunda Arsaningsih ditemani dr Rastho Mahotama mengajak peserta memahami esensi Asmara sejati dan mengeksplorasi rekaman negatif terkait Asmara dengan metode pengukuran radiasi Daya bernama Soul Meter (Measurement Technique of Radiation).

Cek Artikel:  Masalah Karies Gigi pada Anak Tinggi, Nanovest Gelar Pemeriksaan Gigi Gratis

“Konsep Asmara yang bersifat romansa memang indah dan jadi bagian Krusial kehidupan banyak orang. Tetapi, Asmara sejati Mempunyai Maksud lebih dalam. Asmara sejati adalah Asmara universal mencakup kasih sayang kepada Seluruh makhluk, alam, diri sendiri, dan Tuhan.”

“Dengan demikian, kita dapat merasakan Asmara sejati dalam segala aspek kehidupan, Asmara yang membebaskan, penerimaan tanpa syarat, dan terlepas dari egoisme,” ungkap Bunda Arsaningsih. 

Bunda Arsaningsih menguatkan kehidupan Orang berdasar dari hukum tabur tuai, apa yang didapat merupakan hasil dari apa yang ditanam. Ini mencakup interaksi dengan sesama, Berkualitas yang menyenangkan maupun yang menyakitkan.

Cek Artikel:  9 Makanan Rekomendasi Kepada Turunkan Berat Badan

Ditambah Tengah, proses Kelahiran kembali yang panjang Membangun beberapa orang Mempunyai rekaman negatif tentang Asmara yang banyak dan tersimpan sangat dalam pada rekaman jiwa mereka.

Dalam sesi meditasi Soul Reflection, Bunda Arsaningsih menuntun peserta Buat membersihkan Daya negatif dalam diri dengan melibatkan kekuatan Tuhan.

“Dengan mengikuti meditasi spesial, kita secara bertahap membersihkan rekaman negatif dalam diri, mengubah pola Daya lewat pemurnian Buat mencapai Interaksi lebih Seimbang,” ujar Bunda Arsaningsih.

Menurut dia, perubahan pola Daya dipercaya sebagai modal dasar Buat mengubah nasib. Berdasar prinsip hukum sejenis menarik sejenis, ketika kita Mempunyai rekaman negatif dalam diri, kita cenderung menarik hal-hal negatif ke dalam hidup kita.

Cek Artikel:  Kiat Tampil Glowing Sekaligus Acuh Lingkungan

Karena itu, kata Bunda Arsaningsih, membersihkan rekaman negatif dan menggantinya dengan afirmasi positif menjadi sesuatu yang Krusial. Anggita Febriana, salah satu peserta Tata Hati, mengungkapkan dari materi talkshownya sangat relate dengan apa yang dirasakan.

“Saya menemukan banyak pembelajaran dan Kesadaran dari Bunda, dan itu cukup Buat Membangun saya damai,” ungkap Anggita.

Temu Wicara dan Meditasi yang terselenggara secara offline di Riverside Convention Center, Denpasar, Bali, dan online via Zoom Webinar ini berhasil menarik total lebih dari 1.100 peserta. (H-2)

Mungkin Anda Menyukai