Tiga Langkah Pemeriksaan Tuba Falopi, Kerusakan Terbanyak Disebabkan Infeksi dan Endometriosis

Tiga Cara Pemeriksaan Tuba Falopi, Kerusakan Terbanyak Disebabkan Infeksi dan Endometriosis
Ilustrasi(freepik.com)

TUBA falopi atau saluran yang menghubungkan antara rahim dan telur menjadi salah satu Elemen kunci keberhasilan dalam mencapai kehamilan. Tetapi 1/8 atau 12,5% penyebab sulit hamil di Indonesia adalah karena Elemen bermasalahnya saluran tersebut.

Spesialis obstetri dan ginekologi Klinik Melati RSAB Cita-cita Kita dr Mohammad Haekal menjelaskan, tuba falopi menjadi semacam jembatan yang menghubungkan dua pulau.

“Sperma masuk ke dalam rahim Lampau dia akan melewati jembatan ini Demi di ujungnya dia akan ketemu telur. Lampau terjadi proses pembuahan, dibawa kembali ke dalam rahim. Setelah terjadi pembuahan itu, embrio atau bakal bayi akan tertanam di rongga rahim. Jadi ini adalah penghubung antara rahim dan indung telur,” paparnya dalam siaran langsung di Instagram rsabhk, Rabu (22/1).

Hal itu, katanya, menandakan betapa pentingnya keberadaan tuba ini. Bagus atau buruknya berkaitan dengan terjadi atau tidaknya kehamilan.

Haekal mengatakan tuba yang bagus bentuk dan salurannya disebut tuba yang paten. Artinya ia Dapat dilewati cairan.

“Tapi belum tentu bentuknya (yang berpengaruh), Dapat saja bentuknya bagus tapi Enggak paten. Dapat saja dia bentuknya Enggak bagus tapi paten. Karena itu kita mesti lihat bentuknya, Lampau patensinya,” katanya.

Cek Artikel:  Empat Tips Perbaiki Kualitas Tidur dengan Transformasi Interior Ruangan

Penyebab tuba rusak yang paling sering, kata dr Haekal, Eksis dua yakni infeksi dan endometriosis. Bagus infeksi dari vagina maupun infeksi dari perut Dapat menyebabkan tubanya rusak.

“Atau di Indonesia kan banyak kasus TB, itu juga Dapat menyebabkan kerusakan pada saluran telur. Berikutnya chlamydia trachomatis, infeksi juga, yang biasanya didapatkan dari penyakit menular seksual,” paparnya.

“Kedua karena endometriosis. Eksis Misalnya kasus endometriosis-nya nempel di ujung tubanya, tersumbat. Selain itu karena Elemen-Elemen lainnya, seperti riwayat operasi dan lain-lain,” imbuhnya.

Selain itu Eksis sumbatan polip di dalam rongga rahim, Eksis miom yang menekan, Eksis adenomiosis. “Itu penyebab tuba tersumbat Segala,” Terang dr Haekal.

Eksis tiga Langkah pemeriksaan tuba falopi ini. 

  1. Pertama dengan melakukan histerosalpingografi (HSG). HSG dilakukan sesaat setelah menstruasi. Lampau diberikan antibiotik terlebih dahulu dan dikerjakan oleh dokter radiologi.


    “Itu akan disemprotkan cairan Lampau akan di-rontgen, dilihat kira-kira cairan ini melewati saluran telur atau Enggak. Berikutnya bentuknya bagaimana,” katanya.


    HSG ini punya kelebihan yakni Dapat Menyaksikan bentuk rahimnya Demi mengindentifikasi kelainan bentuk rahim.


    “Pemeriksaan dasar yang dapat dilakukan adalah pemeriksaan HSG karena dia Bisa Menyaksikan Aliran atau patensi dan bentuk dari tubanya. Dia cukup Bagus Demi Menyaksikan Aliran tapi dia Enggak cukup Bagus Demi Menyaksikan sumbatan,” ujar dr Haekal.

  2. Berikutnya Eksis pemeriksaan Saline Infusion Sonohysterography (SIS). Pemeriksaan ini dilakukan dengan USG oleh dokter kandungan dengan memasukkan kateter ke dalam rahim Lampau disemprotkan cairan.


    Dengan Sokongan USG Dapat diliha bagaimana rongga rahimnya dan apakah Aliran airnya ini melewati tuba atau Enggak. Tetapi kekurangannya dia Enggak Bisa Menyaksikan bagaimana bentuk saluran telurnya. “Lebih ke salurannya mampet atau Enggak dan bentuk rahim,” katanya.

  3.  Pemeriksaaan lain adalah pemeriksaan Hysterosalpingo-foam sonography (Hyfosy) yang mirip-mirip SIS dengan menggunakan gel dan panduan USG juga. “Dia juga kekurangannya Enggak Dapat menampilkan bentuk saluran telur,” jelasnya.


    Ketika hasil HSG keluar dan misalnya diameter tuba normal, artinya bentuknya normal. Tetapi misalnya Eksis sumbatan di salah satu tuba. Itu membutuhkan pemeriksaan laparoskopi dengan menggunakan metode minimal invasif.


    “Kita lihat lansung Eksis masalah apa di tuba, gimana bentuknya. Kita Dapat Menyaksikan juga gimana alirannya, paten atau Enggak paten,” kata dr Haekal.


    Menurutnya ketika data HSG menunjukkan Enggak paten, itu belum tentu Enggak paten. Salah satunya Dapat naik tingkat pemeriksaannya dengan pemeriksaan laparoskopi Demi dicek Betul-Betul tersumbat atau Enggak.


    “Apa penyebab tersumbatnya? Jangan-jangan Eksis infeksi. Kalau memang Dapat dibetulkan ya kita betulkan, kita koreksi tubanya. Kalau memang kiranya Enggak memenuhi indikasinya, ya dibuang karena itu yang jadi penyebab susah hamil,” jelasnya.


    Ia mengatakan bahwa Kalau Eksis sumbatan di salah satu tuba falopi Lagi Eksis kemungkinan Demi hamil alami.


    “Kalau dua, mesti dilihat apakah Betul tersumbat, Lampau apa penyebab tersumbatnya, kalau Eksis hidrosalping Dapat dibenerin apa Enggak atau mesti dibuang? Perlu dijawab dulu semuanya,” ujar dr Haekal.

ka tubanya harus dipotong dua-duanya, berarti seseorang Enggak Dapat hamil secara alami karena jembatan penghubung antara rahim dan telur sudah Enggak Eksis.

“Berarti kita harus berusaha mendapatkan telur Lampau dikawinkan dengan sperma dan dimasukkan kembali ke dalam rahim. Itu dilakukan dengan Langkah bayi tabung. Artinya proses kehamilannya sudah Enggak Dapat normal,” pungkasnya.

Cek Artikel:  Cilok dan Pentol Setiap Hari, Rahim Jadi Renyah Ketika Melahirkan

Mungkin Anda Menyukai