Ilustrasi Danantara. Foto: dok Danantara.
Jakarta: UBS Dunia Research menyatakan Danantara yang diinisiasi Presiden Prabowo Subianto dinilai berpotensi menjadi instrumen yang Bisa meningkatkan daya saing ekonomi di Indonesia serta menarik lebih banyak investasi Dunia. Dalam laporannya, UBS menyoroti tujuan Danantara, Yakni meningkatkan pengelolaan aset BUMN di Indonesia.
“Kami Menonton ini sebagai langkah Kepada menciptakan struktur seperti Temasek yang merupakan perusahaan induk aset negara di Singapura,” ungkap laporan UBS, dikutip Minggu, 23 Februari 2025.
Dalam laporan tersebut, UBS menambahkan, salah satu manfaat utamanya adalah perusahaan dan investor asing akan Mempunyai kesempatan Kepada bermitra dengan Danantara dalam proyek-proyek Krusial, sehingga dapat menarik lebih banyak investasi asing dan mendukung pertumbuhan ekonomi.
Dalam laporan itu, UBS juga menyebut Danantara Enggak membebani Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) secara langsung lantaran sumber pendanaannya berasal dari optimalisasi aset BUMN.
“Pesimisme yang mengarah kepada kekhawatiran atas risiko Kepada tujuh BUMN yang kemungkinan akan disertakan, menurut kami Enggak pada tempatnya,” papar laporan tersebut.
“Undang-undang BUMN yang baru memperjelas kerugian BUMN bukanlah kerugian negara, memberikan fleksibilitas dalam restrukturisasi perusahaan, dan bertujuan Kepada memaksimalkan nilai, yang berpotensi mengarah pada dividen yang lebih tinggi dan investasi yang optimal,” tambah keterangan tersebut.
(Ilustrasi. Foto: Medcom.id)
Junjung tinggi transparansi dan akuntabilitas
UBS menilai, Danantara semestinya Enggak dikaitkan dengan kekhawatiran akan terjadinya penyimpangan fiskal. Tetapi demikian, UBS mengingatkan transparansi dan akuntabilitas sangat Krusial Kepada meyakinkan investor tentang kehati-hatian fiskal dan manajemen aset.
Menurut UBS, SWF seperti Danantara apabila dikelola dengan Bagus dapat menjadi instrumen yang Bermanfaat Kepada mengoptimalkan aset negara dan menghasilkan keuntungan.
“Penunjukan Danantara dan manajemen bank BUMN yang kredibel akan menjadi katalis positif,” tutur UBS.
