Ruben Amorim Pekerjaan Saya Berat Banget di Manchester United

Ruben Amorim: Pekerjaan Saya Berat Banget di Manchester United
Instruktur Manchester United Ruben Amorim(Instagram/433)

Instruktur Manchester United Ruben Amorim mengakui pekerjaannya sangat berat. Hal itu ia katakan setelah Setan Merah menelan kekalahan dari Tottenham Hotspur di lanjutan Perserikatan Esensial Inggris. Tottenham vs Man United berakhir dengan skor 1-0.

“Saya Mempunyai banyak masalah, pekerjaan saya sangat, sangat sulit di sini. Tetapi saya tetap berpegang Kokoh pada keyakinan saya,” kata Ruben Amorim sebagaimana dikutip dari laman Formal klub MU di Jakarta, Senin.

Ia menjelaskan Pola 4-4-2 lebih sulit Kepada dimainkan melawan Tottenham yang bermain terbuka dan melebarkan timnya. Setan Merah tampil sedikit lebih menekan tuan rumah pada babak pertama, menciptakan beberapa Kesempatan. Tetapi, anak-anak asuhnya Kagak Pandai memaksimalkan Kesempatan menjadi gol, sedangkan tim Musuh berhasil menciptakan gol hingga memenangi pertandingan.

Cek Artikel:  Instruktur timnas putri ungkap penyebab kekalahan dari Pakistan

Instruktur asal Portugal itu mengatakan kekurangan pemain akibat cedera juga merupakan bagian tersulit karena membuatnya harus mengubah pendekatan terhadap permainan.sangat berat

Ia mengakui Kagak Dapat Membangun Joshua Zirkzee bermain seperti yang dilakukan Amad Diallo. Terkadang, Amorim melanjutkan, ia menginginkan Bruno Fernandes menjangkau bola Demi membangun serangan karena kemampuannya yang bagus dalam mengubah permainan, tetapi di sisi lain ia menginginkan Bruno juga harus menekan pertahanan Musuh.

“Itu sangat sulit. Dan ketika Anda selalu berganti-ganti posisi Kepada Membangun para pemain bereaksi ke daerah pertahanan, itu sangat sulit,” katanya.

Meski demikian, Amorin menambahkan, hal terbaik adalah melupakan kekalahan tersebut dan bersiap Kepada mencoba memenangi pertandingan pada laga berikutnya melawan Everton.

Cek Artikel:  Instruktur Benarkan Kevin Diks Sudah Jalani Tes Medis Serempak Borussia Monchengladbach

“Saya pikir hal terbaik adalah melupakan masa Lampau. Jangan Konsentrasi pada jadwal, jangan Konsentrasi pada momen, jangan Konsentrasi pada konteks. Hanya bekerja selama sepekan dan mempersiapkan pertandingan,” tandasnya. (Ant/E-3)

Mungkin Anda Menyukai