Pertamina Telaahi Pengembangan Hulu Migas di Amerika Latin

Pertamina Jajaki Pengembangan Hulu Migas di Amerika Latin
Foto udara anjungan lepas pantai lapangan Bekapai Pertamina Hulu Mahakam di Kalimantan Timur, Rabu (27/3/2024)(Antara)

PT Pertamina (Persero) terus menjajaki peluang kerja sama pengembangan hulu migas di negara-negara Amerika Latin dan Karibia atau Latin America and the Caribbean (LAC). Penjajakan peluang kerja sama hulu migas di kawasan itu merupakan komitmen Pertamina dalam mendukung ketahanan energi nasional.

“Pertamina terus memperkuat ketahanan energi nasional baik dengan optimalisasi hulu migas domestik maupun pengembangan migas di luar negeri. Demi memperkuat ketahanan energi ini, Pertamina membuka sinergi dengan berbagai pihak,” ujar Vice President Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso dalam keterangannya, Minggu (15/9).

Pertamina, lanjut Fadjar, menerapkan strategi ganda dalam menjaga ketahanan energi nasional yakni melanjutkan dan memperkuat bisnis eksisting dan sekaligus mengembangkan bisnis rendah karbon. Kawasan LAC memiliki potensi migas yang cukup besar dan terbuka peluang bagi Pertamina untuk menjajaki kerja sama mengembangkan wilayah kerja migas.

Cek Artikel:  Jokowi Daerah di Sekeliling IKN harus Suplai Bahan Pangan ke Ibu Kota Baru

Baca juga : Pertamina Ungkap Soal Perbaikan Fiscal Term dalam RDP dengan DPR

“Pertamina telah memiliki pengalaman mengelola hulu migas di berbagai negara di dunia termasuk di Venezuela yang merupakan salah satu negara di Kawasan Kawasan LAC,” imbuhnya.

Fadjar menambahkan, Pertamina akan fokus menjajaki peluang kerja sama di Suriname, Guyana, dan Brasil karena merupakan wilayah dengan potensi migas yang cukup besar.

Suriname, tambahnya, memiliki cadangan terbukti minyak mentah hingga 89 juta barel dengan perusahaan utamanya yakni Staatsolie, perusahaan minyak negara Suriname. Sedangkan Guyana akan menjadi negara penghasil minyak terbesar keempat di Amerika Latin setelah penemuan blok Stabroek dengan potensi cadangan mencapai 11 miliar setara barel minyak. Sementara, Brasil memiliki cadangan produksi minyak cair hingga 21,5 tahun dan cadangan produksi gas 28,7 tahun.

Cek Artikel:  Melalui KBRI, Indonesia Lanjut Perkuat Kerja Sama dengan Tiongkok

Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDGs). Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina. (J-3)

Mungkin Anda Menyukai