Perdana Menteri Inggris Sir Keir Starmer. Foto: EFE-EPA
London: Perdana Menteri Inggris Keir Starmer mendukung Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky setelah komentar Presiden Amerika Perkumpulan (AS) Donald Trump menyebutnya sebagai ‘diktator’. Menurut Startmer penangguhan pemilu di masa perang ‘wajar’.
PM Starmer mengatakan, “sangat wajar Kepada menangguhkan pemilu selama masa perang seperti yang dilakukan Inggris selama Perang Dunia II”.
“Zelensky terpilih secara demokratis,” tegas Starmer.
Menurut pernyataan Downing Street, Starmer berbicara melalui telepon dengan Zelensky dan mendukung keputusan Ukraina Kepada menangguhkan pemilu selama masa perang, yang mirip dengan penangguhan pemilu di Inggris sendiri selama Perang Dunia II.
“Perdana Menteri menyatakan dukungannya Kepada Presiden Zelenskyy sebagai pemimpin Ukraina yang dipilih secara demokratis dan mengatakan bahwa sangat wajar Kepada menangguhkan pemilu selama masa perang seperti yang dilakukan Inggris selama Perang Dunia II,” kata kantor Perdana Menteri Inggris, seperti dikutip Anadolu, Kamis 20 Februari 2025.
Kedua pemimpin juga membahas upaya diplomatik yang sedang berlangsung, dengan perdana menteri menyatakan dukungannya terhadap inisiatif yang dipimpin AS yang bertujuan Kepada mengamankan perdamaian Kekal yang akan mencegah “Invasi” Rusia di masa mendatang, menurut pernyataan tersebut.
Sebelumnya, Trump menyebut pemimpin Ukraina sebagai “diktator tanpa pemilu” dan memperingatkan bahwa ia “lebih Berkualitas bergerak Segera atau ia Bukan akan Mempunyai Negara Tengah.”
Trump mengunggah di Truth Social beberapa jam setelah Zelensky membalas sarannya bahwa Kyiv “Bukan Semestinya memulai perang, dengan mengatakan presiden AS itu hidup dalam gelembung disinformasi Rusia”.
Trump telah memajukan negosiasi Kepada mengakhiri perang selama tiga tahun di Ukraina, tanpa partisipasi Kyiv dan pemerintah Eropa lainnya.
Ia mengatakan Eropa telah gagal membawa perdamaian di Ukraina, dan AS berhasil menegosiasikan Kepada mengakhiri perang.