Waspadai Penipuan Mengatasnamakan Bea Cukai, Modus Berbagai macam hingga Kerugian Mengancam

Waspadai Penipuan Mengatasnamakan Bea Cukai, Modus Beragam hingga Kerugian Mengancam
Penipuan atas nama Bea Cukai(Dok. Bea Cukai)

PENIPUAN yang mengatasnamakan Bea Cukai semakin marak dan kian mengancam masyarakat. Para pelaku memanfaatkan berbagai modus untuk menipu korbannya, mulai dari online shop fiktif hingga kisah asmara palsu.

Instansi Bea Cukai pun terus memberikan peringatan kepada masyarakat agar waspada dan mengenali modus-modus yang digunakan para penipu.

Baca juga : Waspada Penipuan Mengatasnamakan Bea Cukai, Berikut 3 Tips Menghindarinya

Modus Penipuan yang Mengatasnamakan Bea Cukai:

1. Online Shop Fiktif 

Pelaku menawarkan barang dengan harga sangat murah melalui media sosial seperti Facebook dan Instagram. Setelah korban melakukan transaksi, pelaku lain yang mengaku sebagai petugas Bea Cukai menghubungi korban dan menuduh bahwa barang yang dibeli ilegal. Korban diancam dengan penangkapan atau denda besar jika tidak mentransfer sejumlah uang.

Cek Artikel:  Ridwan Kamil Bakal 3 Kali Lipat Tanam Pohon di Jakarta

2. Lelang Palsu

Pelaku menawarkan barang-barang lelang dengan harga miring melalui media sosial, grup WhatsApp, atau SMS. Mereka mengklaim bahwa lelang ini resmi dari Bea Cukai, namun diadakan secara tertutup. Calon korban diminta mentransfer uang ke rekening yang diklaim sebagai bendahara lelang, namun ternyata rekening pribadi pelaku.

3. Kiriman Diplomatik 

Pelaku mengaku bahwa ada barang diplomatik tertahan di Bea Cukai. Demi meyakinkan korban, pelaku sering memalsukan dokumen resmi. Korban kemudian diminta mentransfer sejumlah uang agar paket tersebut bisa diteruskan.

Baca juga : Polisi Buru 4 DPO Kasus Penipuan Online Jaringan Global Berkedok Loker Paruh Waktu

4. Money Laundry 

Pelaku biasanya menjalin hubungan online dengan korban, mengaku berada di luar negeri, dan menjanjikan hadiah berupa uang tunai. Tetapi, pelaku menyatakan bahwa uang tersebut tertahan di Bea Cukai, sehingga korban harus membayar sejumlah uang agar bisa diterima.

Cek Artikel:  DPR Bahas Sejumlah Usulan Nama Dewan Pertimbangan

5. Modus Asmara 

Pelaku membangun hubungan kepercayaan dengan korban, biasanya kaum hawa, selama berbulan-bulan. Setelah kepercayaan terbentuk, pelaku mengaku mengirimkan barang berharga yang tertahan di Bea Cukai. Korban diminta mentransfer uang agar barang dapat dikirimkan, padahal itu hanya trik penipuan.

Tanda-Tanda Penipuan Bea Cukai 

Kepala Subdirektorat Humas dan Penyuluhan Bea Cukai Budi Prasetiyo menjelaskan bahwa penipuan mengatasnamakan Bea Cukai seringkali menggunakan nomor pribadi, mengaku sebagai pejabat Bea Cukai, mengancam jalur hukum, dan meminta transfer ke rekening pribadi.

Baca juga : Pelaku Penipuan dengan Modus Like Video Youtube Kirim 15 Rekening ke Kamboja Melalui Ekspedisi

Demi mencegah korban berjatuhan, Budi memberikan beberapa tips.

Cek Artikel:  Media Massa Berperan Cegah Disrupsi Informasi di Pilkada

“Pembayaran bea masuk dan pajak impor tidak dilakukan melalui rekening pribadi, tetapi melalui rekening penerimaan negara menggunakan kode billing,” jelasnya.

Masyarakat juga diminta untuk memeriksa barang kiriman secara mandiri melalui laman resmi Bea Cukai dan selalu memverifikasi identitas oknum yang mengaku sebagai petugas Bea Cukai dengan mendatangi kantor Bea Cukai terdekat.

Dengan kewaspadaan yang tinggi, masyarakat diharapkan dapat menghindari penipuan yang merugikan ini. (RO/Z-10)

Mungkin Anda Menyukai