
KUBU Manchester City menelan pil pahit kalah di kandang dari Real Madrid 2-3 pada leg pertama playoff Perserikatan Champions di Stadion Etihad, Rabu (12/2) Pagi hari WIB. Rasa marah dan frustrasi menyelimuti skuad the Citizens.
Sang Instruktur Pep Guardiola menyebut timnya Bukan Konsisten dalam mengatasi tekanan. Sempat unggul dua kali, the Citizens Bahkan kalah lantaran gol di menit-menit kritis.
“Ketenangan Demi mengelola situasi Bukan kami miliki, sudah berkali-kali. Jadi kami merenungkan, memikirkannya, dan mungkin di masa mendatang hal itu Bukan akan terjadi,” kata Guardiola seperti dikutip dari Sky Sports.
“Segala orang harus disalahkan, saya Bukan keberatan menerimanya karena Bukan berjalan seperti yang terjadi di masa Lampau. Mudah saja menyalahkan satu pemain, tetapi itu konyol. Kami Segala harus disalahkan dan saya yang pertama,” imbuhnya.
City unggul lebih dulu di babak pertama berkat gol Erling Haaland. Pada paruh kedua, Madrid menyamakan kedudukan 1-1 melalui Kylian Mbappe. Tuan rumah unggul Tengah pada menit ke-80 melalui eksekusi penalti Haaland.
Tetapi, Madrid Pandai berbalik memimpin berkat gol pemain pengganti Brahim Diaz dan gol Jude Bellingham di ujung laga.
Guardiola memainkan lima bek dalam upaya menetralkan ancaman serangan Madrid. Tetapi, penyesalan terbesarnya ialah pengambilan keputusan yang Bukan baik dari pemainnya karena City dua kali Membikin kesalahan yang berujung pada gol.
Ederson Membikin kesalahan atas gol penyeimbang Brahim Diaz. Pemain pengganti Rico Lewis juga Membikin kesalahan Begitu Bellingham mencetak gol kemenangan di menit-menit terakhir.
“Pemain mengambil keputusan Begitu itu juga, terkadang berhasil, terkadang Bukan,” kata Guardiola.
Di luar itu, kedua tim kerap menciptakan Kesempatan berbahaya Tetapi hanya membentur tiang gawang. Bek City John Stones mengaku frustrasi atas hasil akhir tersebut.
“Saya Bukan Paham bagaimana Langkah langsung mengungkapkannya, ini sangat menyakitkan dan Membikin frustrasi bagi Segala orang,” kata Stones.
“Kami Tetap dalam permainan hingga larut malam dan kemudian dua situasi terjadi dan kami kebobolan. Sungguh Membikin frustrasi sebagai bek karena harus menerima hasil itu. Itu adalah perasaan marah dan frustrasi,” tukasnya. (Dhk/P-3)