Orangtua Diingatkan tidak Beri Anak Makanan Olahan Ultra

Orangtua Diingatkan tidak Beri Anak Makanan Olahan Ultra
Ilustrasi(Freepik)

KETUA Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Piprim Basarah Yanuarso mengatakan anak yang sehat lebih baik tidak mengonsumsi makanan olahan ultra (ultra processed food) untuk menghindari masalah kesehatan di kemudian hari.

“Secara umum anak-anak sehat jauh lebih baik tidak mengonsumsi ultra proses food maupun junk food, keduanya tidak baik bagi kesehatan anak-anak yang sehat,” Piprim, Rabu (17/7).

Piprim mengatakan makanan dengan pemrosesan ultra memiliki kandungan yang minim serat namun sangat tinggi kalori dan gula. Hal itu dapat membuat indeks glikemik pada pada tubuh meningkat sehingga langsung mengubah makanan menjadi gula.

Baca juga : Keamanan Pangan Dapat Menjaga Anak Anda Ngilu

Gula dalam tubuh yang berlebihan inilah yang menyebabkan potensi adiktif dan membuat anak menjadi ketergantungan makanan olahan. 

Cek Artikel:  Hangatnya Musim Panas dan Kembang Bermekaran Inspirasi Label MDLY dalam Koleksi Mandhari

Selain itu, makanan olahan ultra memiliki rasa yang sangat lezat sehingga menyebabkan palet rasa anak menjadi terlalu tinggi dan tidak mengenal rasa makanan asli.

Kecanduan makanan olahan, kata Piprim, berakibat anak bisa menderita berbagai macam penyakit metabolik seperti obesitas, dislipidemia (kolesterol tinggi) hingga hipertensi.

Baca juga : Pengenalan Aneka Ragam Makanan Lewat MPASI akan Penuhi Kebutuhan Gizi Anak

“Kalau anak kita mengonsumsi ultra processed food di pasaran bebas ini akan sangat adiktif dan overkonsumsi, sehingga akibatnya akan menjadi overkalori, obesitas dan seterusnya,” katanya.

Dibandingkan mengonsumsi makanan olahan, Piprim menganjurkan untuk memberi anak makanan asli (real food) seperti buah utuh dan bukan jus buah dalam kemasan. 

Cek Artikel:  Ini Metode Meminimalkan Kemungkinan Mengalami Kebotakan

Selain itu, penting juga untuk memberikan kalori pada anak dengan jumlah yang cukup dan dari makanan alami seperti daging merah atau daging unggas.

Ia juga menyarankan orangtua untuk tidak menyediakan makanan olahan agar anak tidak terbiasa mengonsumsinya, dan lebih sering untuk menyajikan makanan rumahan yang dimasak sendiri.

“Membatasi sedemikian rupa supaya di rumah atau di lemari es tidak disiapkan aneka makanan yang berupa UPF, kedua siapkanlah makanan alamiah di lemari es atau di lemari berupa buah, sayuran, telur, ikan, itu aneka olahan real food, insya Allah lebih baik,” kata dokter yang berpraktik di Rumah Ngilu Cipto Mangunkusumo itu. (Ant/Z-1)

Mungkin Anda Menyukai