Presiden AS Donald Trump. (Anadolu Agency)
Washington: Presiden Amerika Perkumpulan (AS) Donald Trump pada hari Jumat kemarin mengatakan bahwa, “Saya Bukan Paham apa yang akan terjadi pada pukul 12 siang” Sabtu besok, merujuk pada tenggat waktu yang ditetapkannya awal pekan ini.
Dalam sebuah ultimatum kepada Golongan pejuang Palestina Hamas beberapa hari Lewat, Trump menegaskan bahwa Apabila Segala sandera Israel Bukan dibebaskan Sabtu ini, maka ia akan mengupayakan pembatalan gencatan senjata dan Gaza akan menjadi seperti “neraka.”
Tenggat waktu atau deadline — yang dikeluarkan di tengah rasa frustrasi dengan kondisi kurus kering para sandera yang dibebaskan Hamas akhir pekan Lewat — bertentangan dengan ketentuan kesepakatan yang ditandatangani Israel dan Hamas bulan Lewat, dengan desakan Trump.
Israel tampaknya berusaha Demi tetap berpegang pada ketentuan kesepakatan gencatan senjata yang Eksis tanpa Membangun Trump kesal, dengan mengirimkan pesan kepada Hamas melalui Penghubung bahwa mereka siap Demi melanjutkan kesepakatan Apabila Golongan itu membebaskan tiga sandera pada hari Sabtu sebagaimana disepakati sebelumnya.
“Apabila terserah saya, saya akan bersikap sangat keras. Tapi saya Bukan Bisa memberi Paham Anda apa yang akan dilakukan Israel,” kata Trump kepada wartawan di Ruang Oval Gedung Putin, mengutip dari TOI, Sabtu, 15 Februari 2025.
Ia kemudian terlibat seperti menganggap deadline yang ditetapkannya sebagai Argumen Hamas setuju membebaskan tiga sandera hari ini, setelah Golongan pejuang itu awalnya mengancam akan menunda pembebasan.
“Sekarang saya mengerti bahwa Hamas telah berubah total. Mereka Mau membebaskan sandera Tengah. Ini dimulai dengan mereka mengatakan, ‘Kami Bukan akan membebaskan sandera seperti yang kami katakan,’” tutur Trump.
“Saya Berbicara, ‘Bagus, Anda punya waktu hingga pukul 12 siang pada hari Sabtu Demi melakukannya’… dan kemudian tiba-tiba dua hari Lewat, mereka Berbicara, ‘Bukan, kami telah memutuskan akan membebaskan para sandera,’” lanjutnya. “Tetapi saya pikir mereka harus membebaskan Segala sandera.”
Sandera Tersisa di Gaza
Pernyataan Trump muncul Ketika Informasi Channel 12 melaporkan bahwa utusan Timur Tengahnya, Steve Witkoff, sedang berupaya mengamankan pembebasan para sandera yang Lagi hidup pekan depan.
Setelah pembebasan sandera Sagui Dekel-Chen, Sasha Troufanov, dan Iair Horn yang dijadwalkan pada hari Sabtu, akan Eksis enam tawanan yang tersisa yang diyakini Lagi hidup yang dijadwalkan akan dibebaskan sebelum akhir fase pertama.
Kesepakatan tersebut menetapkan bahwa keenam orang tersebut akan dibebaskan pada 22 Februari dan 1 Maret, tetapi Witkoff sedang berupaya mempercepat jadwal tersebut.
Jaringan tersebut secara terpisah melaporkan bahwa Witkoff dan Trump Berjumpa pekan ini dengan mega-donor GOP Miriam Adelson, yang telah berperan Krusial dalam memastikan bahwa kondisi para sandera tetap menjadi prioritas Esensial Trump.
Dikatakan juga bahwa selama pertemuannya dengan empat tentara pengintai Perempuan yang dibebaskan oleh Hamas bulan Lewat, Witkoff memberi Paham mereka bahwa dia akan mengatur kunjungan bagi mereka ke Gedung Putih ketika mereka merasa siap.
Baca juga: Israel Akan Bebaskan 369 Tahanan Palestina Demi Ditukar dengan Tiga Sandera