Data Gempa Bandung, Polda Jabar 21.696 Jiwa Terdampak, 710 Jiwa masih Mengungsi

Data Gempa Bandung, Polda Jabar: 21.696 Jiwa Terdampak, 710 Jiwa masih Mengungsi
Anggota memeriksa rumahnya yang rusak pascagempa bumi di Desa Cibeureum, Kertasari, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Rabu (18/9/2024).(MI/Bilal Nugraha Ginanjar)

KEPOLISIAN Daerah (Polda) Jawa Barat (Jabar) memberikan informasi terbaru terkait situasi pascabencana gempa bumi yang terjadi di wilayah hukum Polda Jabar.

Daerah yang terdampak gempa tersebut yaitu wilayah  Polresta Bandung dengan data korban sebanyak 5.409 kepala keluarga (KK) terdampak dan jiwa terdampak sebanyak 21.696. Sedangkan pengungsi sebanyak 710 dan luka-luka sebanyak 78 orang.

Polda Jabar juga menginput data kerusakan, yaitu rumah terdampak sebanyak 1.263 dengan rincian rumah rusak berat sebanyak 532, sedangkan rumah rusak sedang sebanyak 476, dan rumah rusak ringan sebanyak 1.013 unit,” kata Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Jules Abraham Abast, Jumat (20/9).

Baca juga : Pemkab Garut Tetapkan Masa Tanggap Darurat Gempa selama 14 Hari

Abast melanjutkan, untuk fasilitas pemerintah juga mengalami kerusakan, yaitu delapan fasilitas kesehatan, fasilitas pendidikan sebanyak 31, tempat ibadah sebanyak 55, serta bangunan lainnya sebanyak 20 unit.
 
Hingga saat ini, personel penanganan gempa bumi yang diterjunkan oleh Polresta Bandung sebanyak 128 personel, Sat Brimob Polda Jabar sebanyak 75 personel, dan Dit Samapta Polda Jabar sebanyak 55 personel.

Cek Artikel:  Ayo Sehat Festival Digelar di Bandung, Menkes Ingatkan Masyarakat Jaga Kesehatan

“Sedangkan dari personel Polsek Kertasari 38 orang dan Pangalengan 37 orang. Kami juga menerjunkan satu tim trauma healing yang beranggotakan 10 personel,” tutur Abast.

Sokongan berupa sarana dan prasarana, kata Abast, meliputi tenda pleton sebanyak 4 unit, truk 10 unit, roda empat 10 unit, roda dua 20 unit dan mobil dapur lapangan telah disiapkan.

Baca juga : Takut Gempa Susulan, Anggota Garut Pilih Tinggal di Pengungsian

Beberapa upaya telah dilakukan, seperti membantu evakuasi masyarakat, membersihkan puing-puing, menghadirkan tim trauma healing, memasang tenda pleton hingga berkoordinasi dengan instansi khususnya BPBD Kabupaten Bandung.

“Beberapa lokasi dipergunakan untuk tempat pengungsian, yaitu Lapangan Sari depan Kantor Kecamatan Kertasari, Masjid At Thohiriyah, Masjid Al Barokah, dan kebun RW 16,” bebernya.

Cek Artikel:  Jumlah Guru Bahasa Sunda di Cianjur Minim

Abast menambahkan untuk wilayah Kabupaten Garut, sebanyak 5 orang mengalami korban luka berat dan 5 orang lainnya luka ringan. Sedangkan korban terdampak sebanyak 1.140 KK, dengan jumlah 1.134 jiwa. Dengan perincian anak-anak 1.019 orang, lansia 288 orang, ibu hamil 21 orang dan yang mengalami luka ringan 5 orang.

Baca juga : Ahli: Gempa Sulit Diprediksi, Tak Eksis Pilihan Selain Mitigasi

“Lelahsi yang terdampak terjadi di enam kecamatan atau 23 desa, yaitu Kecamatan Pasirwangi, Kecamatan Samarang, Kecamatan Sukaresmi, Kecamatan Cisurupan, Kecamatan Cibiuk, dan Kecamatan Tarogong Kaler. Sehingga, dari keseluruhan terdapat kerusakan bangunan sebanyak 1.238, rumah 1.197, masjid/musala 21, dan sekolah sebanyak 20,” sambungnya.

Sementara itu Penjabat Gubernur Jabar Bey Machmudin, meminta mitigasi bencana melalui pelatihan dan simulasi harus semakin gencar diberikan kepada masyarakat. Mitigasi tidak hanya untuk antisipasi bencana longsor, banjir, angin puting beliung, yang cenderung sering terjadi di Jabar, tapi juga gempa bumi seperti yang baru saja dirasakan di Kabupaten Bandung dan Garut.

Cek Artikel:  Optimalisasi Penanganan Gempa Bumi, Jajaran Pemkab Bandung Lakukan Penilaian

“Instrukturan, sosialisasi, itu sangat penting, saya ingin setiap warga memiliki pemahaman mendalam bagaimana cara menyelematkan diri ketika 
bencana. Saya juga mendorong setiap desa memiliki tenda darurat, yang saat terjadi bencana bisa dipakai untuk mengungsi warga,” ujar Bey. (AN/J-3)

Mungkin Anda Menyukai