
BULOG Cianjur, Jawa Barat, mulai menyerap gabah kering panen (GKP) dari para petani. Pada bulan ini, penyerapannya baru sebanyak 117 ton.
Pimpinan Cabang Bulog Cianjur, Renato Horison, menjelaskan penyerapan relatif Tetap rendah. Alasan, Demi ini belum memasuki puncak musim panen.
“Targetnya 1.000 ton. GKP yang sudah terserap baru 117.650 kilogram atau Sekeliling 117 ton,” ujarnya, Jumat (14/2).
Dia menuturkan, tahun ini Eksis perubahan penyerapan hasil panen. Sebelumnya, penyerapan yang dilakukan Bulog berupa gabah kering giling (GKG).
“Sebelumnya penyerapan dalam bentuk GKG. Tapi tahun ini dialihkan atau diubah jadi GKP,” jelasnya.
Kebijakan perubahan bentuk penyerapan, kata Renato, bertujuan agar lebih mendekatkan ke petani. Artinya, dengan pola penyerapan GKP, maka transaksi dilakukan langsung dengan ke petani.
“Kalau GKG itu kan kita bertransaksi dengan penggilingan,” ungkap dia.
Sesuai harga pembelian pemerintah (HPP), GKP ditetapkan sebesar Rp6.500 per kilogram. Harga sebesar itu Demi padi yang sudah dipanen menjadi gabah.
“Jadi gabah itu sudah dimasukkan ke dalam karung. Posisinya sudah berada di pinggir jalan. Jadi, nanti tinggal mengambilnya,” pungkas Renato.