Kasus PMK di Garut, 23 Ekor Tewas dan 233 Positif

Kasus PMK di Garut, 23 Ekor Mati dan 233 Positif
Peternak di sejumlah daerah memasarkan sapi ke pasar hewan Manonjaya dan juga tetap petugas kesehatan menjaga agar Kagak terjadi serangan PMK(MI/KRISTIADI)

Kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) di Kabupaten Garut Jawa Barat Tetap terjadi setelah 23 ekor hewan ternak berupa sapi mengalami Mortalitas dan dipotong paksa hingga 233 ekor positif. Penurunan kasus yang terjadi, pemerintah menggelotorkan Donasi vaksin dalam upaya mencegah serangan penyakit mulut dan kuku (PMK) pada ternak seperti domba, kerbau dan sapi.

Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan (Diskanak) Kabupaten Garut Beni Yoga mengatakan, kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) di wilayahnya sekarang Tetap terjadi hingga menyebabkan 14 mengalami Mortalitas dan 9 ekor potong paksa dan 233 positif. Tetapi, Buat mengendalikan PMK yang terjadi sudah mendapat Donasi dari Kementrian Pertanian berupa 4.150 dosis vaksin.

Cek Artikel:  Ketua Komisi VIII DPR RI Pasti Prabowo Bakal Wujudkan Kampung Haji

“Buat tahap pertama 1.150 dosis vaksin sudah didistribusikan ke para peternak sapi Peras, sapi potong dan domba, tapi tahap kedua penerimaan vaksin PMK Buat Garut baru diterima. Akan tetapi, Buat sekarang mulai melakukan vaksinasi dengan jemput bola mendatangi sejumlah kandang ternak di beberapa tempat,” katanya, Senin (10/2/2025).

Ia mengatakan, kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) di Kabupaten Garut sekarang ini belum terjadi penurunan dan petugas tetap berupaya melakukan vaksinasi gratis mengingat Tetap adanya 233 sapi positif. Tetapi, kasus PMK yang terjadi di setiap daerah pemeritah dinilai telah membantu peternak Buat mencegah penyebaran dan memutus mata rantai PMK.

Cek Artikel:  Satu Korban Kapal Tenggelam di Perairan Karimun Ditemukan

“Pasokan vaksin PMK dari Kementrian Pertanian Tetap kurang Kalau di bandingkan dengan besaran ideal yang diusulkan oleh Diskannak Garut sebanyak 10 ribu dosis dan kami tengah berupaya agar kebutuhan vaksin PMK terpenuhi. Kami juga meminta agar peternak Buat vaksinasi Independen dan mendorong perusahaan peternakan agar menyediakan vaksin membantu peternak dengan program CSR,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan, Kabupaten Tasikmalaya, Asep Yanto mengatakan, hasil Penyelidikan dilakukan tim unit reaksi Segera (URC) kasus PMK yang terjadi di daerahnya mulai menurun di 17 Kecamatan. Tetapi, kasus kamatian yang terjadi sekarang tercatat 68 Tewas, 58 ekor potong paksa, 341 ekor positif, 57 ekor sembuh. 

Cek Artikel:  Pemprov Bengkulu, Pastikan Ketersediaan Sembako Jelang Ramadan Terjamin

“Petugas Tetap Lanjut berupaya melakukan vaksinasi terhadap hewan mencapai 1.090 dosis, pengobatan 439 ekor, disinfeksi 80 Letak dan edukasi 150 Letak. Akan tetapi, kasus PMK yang terjadi di wilayahnya tetap berharap agar hewan ternak Bisa kembali sembuh mengingat di Tasikmalaya sendiri akan menghadapi Idulfitri dan iduladha,” paparnya.

Mungkin Anda Menyukai