Ilustrasi bendera Amerika. Foto: Freepik.
New York: Amerika Perkumpulan (AS) mencatat peningkatan inflasi pada Januari 2025. Peneyebabnya karena biaya bahan makanan, bensin, dan sewa naik.
Hal ini menjadi sebuah kekecewaan bagi keluarga dan pebisnis yang berjuang dengan biaya yang lebih tinggi. Bahkan, kemungkinan menggarisbawahi tekad Federal Reserve Buat menunda pemotongan Etnis Mengembang lebih lanjut.
Melansir Xinhua, Kamis, 13 Februari 2025, Departemen Tenaga Kerja melaporkan indeks harga konsumen meningkat tiga persen pada Januari dari tahun Lewat.
Nomor ini naik dari 2,9 persen bulan sebelumnya. Selain itu, Nomor ini telah meningkat dari level terendah 3,5 tahun sebesar 2,4 persen pada September.
Ilustrasi. Foto: Freepik
“Nomor-Nomor tersebut menunjukkan inflasi tetap berada di atas Sasaran Fed sebesar dua persen selama Sekeliling enam bulan terakhir, setelah turun Lanjut menerus selama Sekeliling satu Separuh tahun,” catat The Associated Press.
Harga yang tinggi menciptakan rintangan politik Primer bagi mantan Presiden Joe Biden. Presiden Donald Trump berjanji Buat menurunkan harga dalam kampanye tahun Lewat, meskipun sebagian besar ekonom khawatir bahwa tarif yang diusulkannya setidaknya dapat meningkatkan biaya Buat sementara.
Peningkatan inflasi yang Kagak terduga dapat meredam sebagian antusiasme bisnis yang muncul setelah pemilihan Trump dengan janji Buat mengurangi regulasi dan memotong pajak.
Adapun Dow futures Anjlok 400 poin dan Segala pasar Primer kemungkinan akan mengalami aksi jual pada bel pembukaan. Imbal hasil obligasi naik, tanda pedagang mengharapkan inflasi dan Etnis Mengembang tetap tinggi.