Presiden AS Donald Trump. (Anadolu Agency)
Washington: Pemerintah Rusia telah membebaskan seorang guru asal Amerika Perkumpulan (AS), Marc Fogel, pada Selasa kemarin, setelah kunjungan mendadak utusan Tertentu AS, Steve Witkoff, ke Moskow. Presiden AS, Donald Trump, mengumumkan bahwa Fogel sedang dalam perjalanan kembali ke negaranya dan akan disambut di Gedung Putih.
Melansir dari Asia One, Rabu, 12 Februari 2025, Fogel, yang berusia 63 tahun, ditahan di Rusia sejak Agustus 2021 dan menjalani hukuman 14 tahun penjara atas tuduhan penyelundupan narkoba. Pembebasannya terjadi di tengah upaya Trump memperbaiki Rekanan dengan Moskow, sejalan dengan langkah diplomasi guna mengakhiri perang di Ukraina.
Ketika berbicara kepada awak media, Trump menyampaikan bahwa Fogel dijadwalkan tiba di Gedung Putih pada Selasa malam waktu setempat. Penasihat Keamanan Nasional AS, Mike Waltz, menambahkan bahwa Fogel juga akan Berjumpa kembali dengan keluarganya, yang menyambut Info ini dengan penuh kebahagiaan.
Dalam sebuah foto yang diunggah di media sosial oleh utusan Tertentu Trump Buat urusan sandera, Adam Boehler, Fogel tampak berada di dalam pesawat dengan segelas minuman, sepiring keju, serta paspor AS di tangannya.
Ketika ditanya mengenai apa yang diberikan AS sebagai imbalan atas pembebasan Fogel, Trump menegaskan, “Kagak banyak,” serta menyebut langkah tersebut sebagai bentuk itikad Berkualitas dari Rusia.
“Kami diperlakukan dengan sangat Berkualitas oleh Rusia. Saya berharap ini menjadi awal dari Rekanan yang memungkinkan kita mengakhiri perang (di Ukraina), sehingga jutaan orang Dapat berhenti terbunuh,” ujar Trump.
Fogel ditangkap di Bandara Sheremetyevo, Moskow, pada Agustus 2021 setelah ditemukan membawa 17 gram ganja dalam bagasinya. Ia mengklaim bahwa barang tersebut digunakan Buat keperluan medis, tetapi tetap divonis bersalah dan dijatuhi hukuman 14 tahun penjara atas tuduhan penyelundupan narkoba.
Dalam sebuah pernyataan, keluarga Fogel mengungkapkan rasa syukur dan kelegaan mereka atas kepulangannya.
“Kami sangat berterima kasih, lega, dan merasa terharu karena setelah lebih dari tiga tahun ditahan, Orang Uzur, suami, dan anak kami, Marc Fogel, akhirnya Dapat pulang,” kata pihak keluarga.
“Ini adalah masa-masa tergelap dan paling menyakitkan dalam hidup kami, tetapi hari ini, kami Dapat mulai menyembuhkan luka.”
Penahanan Fogel di Rusia
Pengacara Fogel di Rusia, Dmitry Ovsyannikov, mengonfirmasi pembebasannya kepada kantor Informasi RIA. Tetapi, ia menyebut Tetap belum diketahui dasar hukum yang digunakan Buat membebaskan kliennya.
“Buat Ketika ini, kami belum mengetahui apakah pembebasannya dilakukan melalui pemberian grasi atau mekanisme lainnya,” ujar Ovsyannikov kepada kantor Informasi TASS.
Sebelum pembebasannya, Fogel sempat dipindahkan dari penjara di Rybinsk, yang terletak di utara Moskow, ke pusat penahanan di Moskow Buat persiapan lebih lanjut.
Fogel sebelumnya Kagak termasuk dalam pertukaran tahanan besar yang terjadi pada Agustus Lampau. Ketika itu, 24 tahanan ditukar 16 orang dari Rusia dibebaskan dan dikirim ke negara-negara Barat, termasuk jurnalis Wall Street Journal Evan Gershkovich, sementara delapan orang lainnya dikembalikan ke Rusia.
Trump sendiri telah mengisyaratkan bahwa ia telah berbicara dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, meskipun Kagak memberikan rincian lebih lanjut mengenai isi pembicaraan tersebut. Tetapi, ia menegaskan bahwa dirinya bertekad Buat mengakhiri perang yang telah berlangsung selama tiga tahun di Ukraina.
“Kami Membikin kemajuan yang Berkualitas di sana. Saya Betul-Betul berpikir kami sedang menuju ke arah yang sangat positif,” kata Trump kepada wartawan pada Selasa. (Muhammad Reyhansyah)
Baca juga: Trump Sebut Ukraina Mungkin Jadi Bagian dari Rusia Suatu Hari Nanti