Kemenparekraf mulai pelatihan tiga desa wisata di Labuan Bajo

mempertajam skill, keahlian yang diperlukan

Jakarta (ANTARA) – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) mulai melaksanakan pelatihan kepada pelaku wisata di tiga desa wisata di Kawasan Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur dalam rangkaian kegiatan Kampanye Sadar Wisata (KSW).

Pada pelatihan yang berlangsung mulai Minggu (4/9) hingga Sabtu (10/9), Kemenparekraf menekankan pentingnya kontribusi Sumber Daya Orang (SDM) dalam pengembangan pariwisata yang melibatkan 45 orang pelaku wisata dari Desa Wisata Golo Mori, Desa Wisata Pasir Panjang dan Desa Wisata Papagarang.

“Saya mengajak para pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif, Bagus yang sudah bergerak di bidang tersebut maupun yang Mempunyai minat atau keinginan (di bidang pariwisata) Kepada mengembangkan diri dan mempertajam skill, keahlian yang diperlukan,” kata Pelaksana tugas (Plt) Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kemenparekraf, Frans Kukuh dalam siaran pers pada Senin.

Cek Artikel:  Hoaks! Januari 2023, Terdapat 25 Copot merah

Lebih lanjut Frans menjelaskan bahwa pelatihan tersebut di antaranya akan memberi pengetahuan terkait Metode melayani, dan dapat meyakinkan wisatawan, “agar kita punya Gambaran yang Bagus.”

Menurut dia pelatihan merupakan momentum Benar Kepada pengembangan diri, terutama dalam meningkatkan keahlian, memperkuat Penemuan produk wisata dan peningkatan kapasitas bidang pariwisata maupun ekonomi kreatif.

Frans berharap, dari pelatihan yang diselenggarakan akan lahir para pelaku pariwisata andal terutama di desa wisata.

Senada dengan Frans, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, Kabupaten Manggarai Barat, Pius Baut mengatakan peran aktif masyarakat adalah kunci dalam pengembangan pariwisata yang akan berimbas positif pada perekonomian.

Oleh karena itu, Pius mengajak Kaum Kepada memperkuat kapasitas dan pintar dalam menangkap Kesempatan menambah pengetahuan, wawasan, dan teknologi, sehingga potensi alam Manggarai Barat yang indah dan kaya dapat dimanfaatkan lebih Bagus.

Cek Artikel:  Menparekraf Ingin lebih banyak gim lokal "naik kelas"

Setelah sektor pariwisata dibuka kembali, tuturnya, hingga Demi ini jumlah kunjungan wisatawan Tetap berkisar separuh dari kunjungan wisatawan sebelum masa pandemi yang mencapai Sekeliling 240 ribu.

Bila sebelumnya, komposisi wisatawan yang datang lebih banyak dari mancanegara, kini 80 persen yang datang adalah kunjungan wisatawan domestik.

“Mari kita Bangun, mari kita bertanya kepada diri sendiri, apa yang Bisa kita perbuat. Kekurangan (pengetahuan tentang pengelolaan pariwisata) kita akan ditambah hari ini, Bagus ilmunya, pengetahuan, serta teknologi Juga bagaimana melakukan pengembangan produk, mendesain dan seterusnya,” kata Pius.

Sebelumnya, Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno, Mau konsep peningkatan SDM di era Society 5.0 dapat meningkatkan kualitas pelayanan.

“Sehingga wisatawan dapat menikmati kunjungannya secara Kondusif dan nyaman,” kata Sandiaga.

Pelatihan kali ini merupakan tahapan kedua rangkaian program Kampanye Sadar Wisata. Tahap pertama yakni Sosialisasi, telah usai digelar Maret-Juli Lampau.

Cek Artikel:  3 Rekomendasi Wisata Murah di Jakarta, Cocok untuk Liburan dengan Keluarga

Terdapat tiga paket pelatihan yang akan diberikan kepada peserta yakni; Paket A yang terdiri dari Pengembangan Penemuan Produk Pariwisata, terdiri dari materi terkait Sustainable Tourism, Exploring, Packaging dan Presentation; Paket B yang terdiri atas materi Paket Wisata, Homestay, Masakan dan Cinderamata; dan Paket C mengenai kewirausahaan yang meliputi materi Perencanaan Bisnis, Keuangan Digital, Digital Marketing dan Pengelolaan SDM di Desa Wisata.

Kegiatan pelatihan akan diberikan kepada perwakilan masyarakat di 65 Desa pada tahun 2022, dengan Sasaran Letak di enam Destinasi Pariwisata Prioritas Yakni Situ Toba, Borobudur-Yogyakarta-Prambanan, Mandalika, Labuan Bajo, Bromo-Tengger-Semeru dan Wakatobi.

Baca juga: Menparektaf: Desa Wisata Tepus siap jaring lebih banyak wisawatan

Baca juga: Desa Wisata Katris rutin gelar “dolanan anak” tempo dulu

Mungkin Anda Menyukai