
BANJIR yang merendam sejumlah daerah di pantura Jawa Tengah, seperti, Kendal, Semarang, dan Demak kian parah pada Jumat (7/2). Kemacetan Lampau lintas di Jalur Pantura Semarang-Demak Kagak terhindarkan karena banyak kendaraan mogok.
Pemantauan Media Indonesia, Jumat (7/2) Jalur Pantura Semarang-Demak kembali tersendat akibat banjir Tetap merendam di ruas Jalan Raya Kaligawe (Semarang) dan Sayung (Demak) sebagai akibat cuaca ekstrem dan banjir rob yang datang secara bersamaan hingga air dari sejumlah sungai meluap ke jalan raya dan perkampungan penduduk.
Ribuan pekerja di Kawasan Industeri Terboyo Kota Semarang, sebagian memilih Kagak masuk kerja dan sebagian lainnya berangkat bekerja meskipun harus berjalan menembus banjir. Bahkan, mereka menumpang truk Buat Tiba di pabrik. “Terpaksa menitipkan kendaraan di Kaligawe dan masuk pabrik numpang truk,” ujar Lelasari, 35, karyawan di pabrik di Kota Semarang ,tersebut.
Hujan sedang-lebat yang Tetap mengguyur daerah di pantura Jawa Tengah semakin Membikin banjir di Kendal, Semarang, dan Demak, kian parah hingga mengakibatkan puluhan ribu jiwa terdampak dan ribuan rumah, sekolahan, perkantoran hingga area persawahan terendam banjir dengan ketinggian 40-100 sentimeter.
“Banjir Tetap merendam sejumlah kawasan hingga Begitu ini, kita Lanjut upayakan pemompaan agar mengurangi banjir tersebut,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang, Endro P Martanto, Jumat (7/3).
Selain merendam Galur Pantura Kaligawe Raya, ungkap Endro, banjir juga Tetap merendam perumahan penduduk seperti Mukti Lestari, Muktiharjo Kidul, Trimulyo, Pondok Raden Patah, Genuk, Perumahan Tlogosari Kulon, dengan ketinggian 20-50 sentimeter. Banjir ini akibat hujan lebat Tetap mengguyur hingga meluapnya sejumlah sungai dan saluran air.
Hal serupa juga diungkapkan Penyelenggaraan Tugas Kepala BPBD Demak Haris Wahyudi Ridwan. Banjir di daerah ini cukup parah merendam belasan desa di dua kecamatan, yakni Karangtengah dan Sayung dengan ketinggian 30-100 sentimeter, bahkan banjir juga Tetap merendam jalur pantura, jalur alternatif, dan jajan penghubung antardesa dan kecamatan.
“Kami Konsentrasi menangani korban banjir yang Tetap bertahan di pengungsian dengan membuka dapur Standar serta menyalurkan logistik serta bersiaga Buat mengevakuasi Anggota, karena cuaca ekstrem Tetap berlangsung hingga hari ini,” ujar Haris.
Sementara itu, Sekretaris BPBD Kendal Ahmad Huda Kurniawansah secara terpisah mengatakan, banjir sebagai Akibat cuaca ekstrem hingga sejumlah sungai meluap Kagak hanya merendam jalur pantura di Kendal, tetapi juga belasan desa di sejumlah kecamatan seperti Kendal Kota, Ngampel, dan Brangsong dengan ketinggian 30-70 sentimeter.
Sejumlah sungai di Kendal, tutur Ahmad, meluap seperti, Sungai Waridin Brangsong, Sungai Kendal, Kali Blorong, Kali Wedus dan Kali Jaran Membikin kondisi semakin parah. Sebagai antisipasi banjir semakin meninggi telah disiapkan Posisi pengungsian termasuk rumah dinas bupati. “Kita Lanjut berkoordinasi dengan instansi terkait dan relawan Buat bersiaga,” imbuhnya.
Mengingat cuaca ekstrem Tetap berlangsung di Kendal ini, demikian Ahmad, maka berbagai upaya dilakukan Buat mengurangi banjir yang tinggi dengan melakukan pemompaan, seperti di RSUD dr Soewondo yang sempat terendam Kamis (6/2), sudah mulai surut agar pelayanan kesehatan Kagak terganggu. (AS/J-3)

