RI-Uzbekistan Sepakat Perkuat Kerja Sama, Mulai dari Infrastruktur hingga Pariwisata

Jakarta: Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Sugiono dan Menteri Luar Negeri Uzbekistan, Bakhtiyor Saidov, memimpin Berbarengan pertemuan the 2nd Joint Commission on Bilateral Consultation (JCBC) di Gedung Pancasila, Kementerian Luar Negeri RI, Selasa, 11 Februari 2025.

Pertemuan menyepakati penguatan kerja sama bilateral di berbagai sektor dan membahas isu-isu Dunia dan regional yang menjadi kepentingan Berbarengan serta menghasilkan pernyataan gabungan yang dirilis Berbarengan pada Rabu besok.

Dalam pertemuan, Menlu RI dan Uzbekistan menegaskan komitmen mendorong kerja sama dan investasi di berbagai sektor strategis, termasuk infrastruktur, pertambangan, dan pariwisata. Mereka juga mendorong proses pembentukan perjanjian perdagangan bilateral antar kedua negara.

“Uzbekistan di Asia Tengah dan Indonesia di Asia Tenggara harus berperan sebagai ‘locomotive of growth’ dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan,” ujar Menlu Sugiono, dalam keterangan di website Kemenlu RI.

Selain itu, Indonesia-Uzbekistan juga sepakat memperkuat kerja sama di bidang pendidikan, budaya, olahraga, serta Interaksi antar lembaga parlemen guna mempererat Interaksi antar masyarakat (people-to-people contact).

Sebagai langkah konkret dalam memperkuat kerja sama bilateral, pertemuan ini menyepakati Rencana Aksi 2025-2026, yang akan menjadi panduan bagi implementasi kerja sama di berbagai bidang. Selain itu, Menlu RI dan Uzbekistan menandatangani Perjanjian Bebas Visa Paspor Diplomatik dan Dinas (PBVDD) guna mendorong peningkatan interaksi antara pejabat dan perwakilan kedua negara.

Interaksi diplomatik Indonesia dan Uzbekistan telah berlangsung selama 32 tahun. JCBC pertama diselenggarakan pada 2009 di Jakarta. Pertemuan kedua ini menandai komitmen kedua negara dalam memperkuat kerja sama yang saling menguntungkan di masa mendatang.

Baca juga:  Indonesia-Uzbekistan Bahas Penguatan Kerja Sama Konkret di Sela SMU PBB