Upaya Genjot Pendapatan, Perajin Tusuk Sate di Karawang Raih Bonus Teknologi

Upaya Genjot Pendapatan, Perajin Tusuk Sate di Karawang Raih Insentif Teknologi
Bantu perajin tusuk sate, PUPUK dan PT JSP serahkan mesin pembersih bambu(Dok PT JSP)

GUNA mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat yang terdampak karena adanya pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) Jawa Satu Power di Kabupaten Karawang, Jawa Barat (Jabar), Perkumpulan untuk Pusingkatan Usaha Kecil (PUPUK) bersama PT Jawa Satu Power (JSP), meluncurkan program inovatif melalui Livelihood Restoration Project (Leres).

Terdapat berbagai kegiatan yang dilakukan PT JSP, salah satunya pendampingan kepada kelompok perajin tusuk sate di Desa Cilamaya dan Mengembangmayam, Kabupaten Karawang.

Selain itu, terdapat kegiatan pemberian insentif teknologi, berupa mesin pembersih bambu yang diharapkan mendorong peningkatan pendapatan masyarakat secara signifikan.

Baca juga : Mentan: Tiada Hari Libur, Tetap Produktif Serap Gabah di Karawang

Acara penyerahan dan demonstrasi penggunaan mesin pembersih bambu digelar di Kantor Desa Cilamaya, Kabupaten Karawang pada Kamis (19/9), yang dihadiri Direktur Eksekutif PUPUK Bandung Bastian Annas Saputra, Perwakilan PT JSP dan stake holders lainnya yakni Kepala Desa Cilamaya Ali Hamidi.

Cek Artikel:  Kerusakan akibat Gempa Bumi Terjadi di 55 Desa di 3 Kabupaten

Humas PT JSP, Fadhil, mengatakan teknologi pembersih bambu ini tidak hanya akan meningkatkan produktivitas para perajin, tetapi juga menekan biaya produksi. Sehingga memberi dampak positif jangka panjang.

“Kami sangat mendukung program ini karena sejalan dengan visi perusahaan untuk turut berkontribusi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sekitar wilayah operasional PT JSP,” ungkap Fadhil.

Baca juga : KLHK Apresiasi Pelaku Usaha Lakukan Pengelolaan Air Limbah

Kepala Bidang Pemberdayaan UMKM Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Karawang, Agus Jaelani menjelaskan kehadiran dan perhatian dari PUPUK dan PT JSP, punya arti penting untuk kemajuan ekonomi lokal.

Kepada diketahui, sejak Maret 2024, program Leres telah menyediakan bahan baku bambu untuk 51 perajin tusuk sate yang tersebar di tiga dusun yakni 6 perajin di Dusun Tanggul Pertamina Desa Cilamaya dan 35 perajin di Dusun Karanganyar Desa Cilamaya.

Cek Artikel:  Ahli ITB Safiri Disinformasi Label BPA Kemasan Galon Polikarbonat Pandai Menyesatkan Publik

“Dan sembilan perajin di Dusun Karanganyar Desa Mengembangmayam. Dengan fokus utama dari program ini adalah, meningkatkan efisiensi proses produksi tusuk sate dengan teknologi tepat guna,” terang Agus.

Melalui program ini, PUPUK dan PT Jawa Satu Power berharap para perajin tusuk sate dapat terus berkembang dan berdaya saing tinggi di 
pasar. Serta kesejahteraan meningkat seiring dengan penerapan teknologi produksi yang lebih efisien. (AN/J-3)

Mungkin Anda Menyukai