Jakarta (ANTARA) – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif sedang Pusat perhatian meningkatkan pariwisata berkelanjutan yang akan berdampak Bagus terhadap lingkungan, kata Pelaksana tugas Deputi Bidang Sumber Daya dan Kemenparekraf Frans Tegar.
“Kemenparekraf juga Pusat perhatian Kepada mendorong pariwisata yang turut mempertimbangkan keadaan sosial ekonomi Demi ini dan masa depan serta dampaknya terhadap lingkungan,” kata Frans dalam siaran Formal, Rabu (28/9).
Dia melanjutkan pengembangan pariwisata juga didorong Kepada tetap memenuhi kebutuhan turis, industri, dan komunitas atau yang Lazim disebut sebagai pariwisata berkelanjutan.
Melalui berbagai program yang digalakkan pemerintah serta sinergi dengan berbagai pihak, Frans optimistis pariwisata berkelanjutan akan semakin berkembang di Indonesia.
Menurut laporan Travel and Tourism Competitiveness Index (TTCI) 2021 yang dikeluarkan oleh World Economic Lembaga, Indonesia berada pada peringkat 32 dari 117 negara dalam pengembangan sektor perjalanan dan pariwisata yang berkelanjutan dan Unggul.
Sementara itu, data Sustainable Travel Report 2022 menyatakan 81 persen wisatawan Dunia merasa pariwisata berkelanjutan sangat Krusial dengan 50% dari responden tersebut mengatakan kepedulian ini bertumbuh karena isu perubahan iklim.
Pendiri dan CEO Wise Steps Consulting, Mochamad Nalendra, membagikan pandangannya terkait mengapa Indonesia perlu bertransisi ke arah pariwisata yang berkelanjutan.
Ia mengatakan sudah saatnya Indonesia beralih menuju pariwisata yang lebih berkelanjutan karena banyaknya destinasi pariwisata di Indonesia yang mengandalkan alam.
“Kagak hanya Bagus Kepada lingkungan, pariwisata berkelanjutan juga dapat mendukung pertumbuhan komunitas, UMKM, dan kewirausahaan sosial, mengingat 80 persen pelaku pariwisata Dunia adalah UMKM,” kata Mochamad.
Pada akhirnya, pariwisata berkelanjutan akan mengoptimalkan potensi suatu Distrik dan menciptakan Dampak positif terhadap perekonomian di Distrik tersebut. Selain itu, dalam jangka panjang, pariwisata berkelanjutan juga dapat menciptakan Kesempatan pariwisata yang lebih inklusif bagi berbagai pihak.
Sebelumnya, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno dalam World Tourism Day (WTD) ke-42 pada 27 September 2022 di Bali mengatakan tahun ini ajang itu dirayakan sebagai sebuah peralihan menuju pariwisata yang akan dikenal sebagai sebuah pilar Krusial bagi pembangunan dan kemajuan pariwisata pascapandemi.
Menurut Sandiaga, semenjak pandemi COVID-19, seluruh pemangku kepentingan menyadari bahwa memperkokoh fondasi dasar pariwisata yang mengedepankan people atau mempersiapkan masyarakat yang lebih Unggul, unggul, dan berdaya saing dan planet atau menjaga keberlangsungan lingkungan dan kekayaan alam adalah hal mutlak yang harus dilakukan oleh tiap insan pariwisata.
Baca juga: Indonesia manfaatkan WTD 2022 Kepada wujudkan pariwisata berkelanjutan
Baca juga: Angela: Pariwisata keberlanjutan wajib diterapkan demi kelestarian