Negara-Negara Afrika Bersiap Hadapi Akibat Penghentian Sementara Sokongan AS

Selama ini USAID telah menyalurkan berbagai jenis Sokongan ke banyak negara, termasuk Indonesia. (Anadolu Agency)

Nairobi: Pemerintah di berbagai negara Afrika bersiap menghadapi konsekuensi dari penghentian sementara Sokongan luar negeri dari Amerika Perkumpulan (AS) selama 90 hari. Langkah ini menimbulkan kekhawatiran akan Akibat yang ditimbulkan, terutama dalam sektor kesehatan dan pembangunan infrastruktur.

Di Kenya, Menteri Kesehatan Deborah Barasa menekankan pentingnya memastikan layanan kesehatan esensial tetap berjalan, khususnya program yang berkaitan dengan HIV/AIDS dan tuberkulosis (TB).

“Selama lebih dari 40 tahun, kami telah bergantung pada Kawan Dunia. PEPFAR (The U.S. President’s Emergency Plan for AIDS Relief) telah memainkan peran Krusial dalam memastikan pasien HIV dan TB mendapatkan layanan kesehatan yang mereka butuhkan,” ujar Barasa dalam konferensi pers di Nairobi pada Rabu 5 Februari 2025 .

Ia menambahkan bahwa lebih dari 3,7 juta orang di Kenya Demi ini bergantung pada pengobatan HIV. 

“Sangat Krusial bagi kita Kepada mulai memikirkan solusi yang berkelanjutan serta mencari alternatif sumber pendanaan,” katanya, seperti dikutip dari All Africa, Senin, 10 Februari 2025

Cek Artikel:  Pemimpin HTS Deklarasikan Diri Sebagai Presiden Suriah, Hapus Konstitusi

Meski penghentian Sokongan telah disesuaikan dengan pengecualian Kepada “Sokongan kemanusiaan yang menyelamatkan nyawa,” termasuk obat-obatan esensial, banyak negara Tetap mengevaluasi dampaknya Kalau penghentian ini menjadi permanen.

Pengecualian Sokongan

Menteri Luar Negeri AS, Marco Rubio, menjelaskan bahwa pengecualian ini bertujuan Kepada memastikan Sokongan yang bersifat darurat tetap disalurkan. 

“Kalau itu menyelamatkan nyawa, Kalau itu Sokongan darurat seperti makanan dan obat-obatan, maka Sokongan tersebut Tetap mendapat pengecualian,” ujar Rubio.

Di Afrika Selatan, yang Mempunyai 7,8 juta penderita HIV, PEPFAR telah menjadi salah satu sumber Primer pendanaan dalam dua Dasa warsa terakhir. Menteri Kesehatan Afrika Selatan, Aaron Motsoaledi, menyatakan bahwa penghentian sementara ini mengejutkan pemerintah dan Demi ini pihaknya tengah berupaya memahami Akibat penuh dari kebijakan ini.

Pekan ini, Motsoaledi Berjumpa dengan pejabat Kedutaan Besar AS Kepada membahas kerja sama bilateral di bidang kesehatan serta kebijakan baru AS terkait Sokongan luar negeri. Dalam pernyataan Berbarengan setelah pertemuan tersebut, kedua pihak berjanji Kepada menjaga komunikasi terbuka guna membahas kemitraan di sektor kesehatan.

Cek Artikel:  Parlemen Arab Setuju Bentuk Tim Kasus Genosida Israel di ICC

Asanda Ngoasheng, seorang analis politik dari Afrika Selatan, menilai bahwa banyak negara akan terdampak, mengingat sistem kesehatan publik di beberapa negara sangat bergantung pada pendanaan dari PEPFAR. 

“Bahkan Kalau PEPFAR Tak membiayai 100% program, pengurangan Biaya tetap akan berimbas pada kemampuan negara-negara ini dalam menyediakan layanan yang sebelumnya ditopang oleh Biaya tersebut,” ujarnya.

Kemandirian Ekonomi

Akibat penghentian sementara ini juga terasa di sektor non-kesehatan. Di Senegal, proyek pembangunan infrastruktur yang didanai oleh Millennium Challenge Corporation (MCC), sebuah inisiatif yang dimulai oleh Presiden AS George W. Bush, terancam kehilangan pendanaan.

Proyek kelistrikan senilai 550 juta dolar AS yang dikelola oleh Millennium Challenge Account Senegal dirancang Kepada meningkatkan jaringan transmisi serta memperluas akses listrik ke daerah pedesaan dan pinggiran kota di Distrik selatan dan tengah Senegal.

Cek Artikel:  Latihan Tembak di Korut Llibatkan Peluncur Roket Ganda Super Besar

Mamadou Thior, jurnalis sekaligus Ketua Dewan Pemantau Media (CORED), menyatakan bahwa penghentian Biaya dari AS akan berdampak pada Sekeliling 12 juta orang. 

“Pendanaan dari AS Kepada fase kedua proyek ini sangat Krusial,” ujarnya kepada.

Thior juga mengutip pernyataan Perdana Menteri Senegal, Ousmane Sonko, yang menegaskan perlunya negara-negara Afrika meningkatkan kemandirian ekonomi. 

“Sudah saatnya Afrika dan negara lain bergantung pada diri mereka sendiri, bukan pada Sokongan dari Barat, karena ketergantungan ini Dapat membawa Akibat Tak baik,” kata Thior.

Di Nigeria, yang tahun Lampau menerima Sekeliling USD1 miliar dalam bentuk Sokongan luar negeri dari AS, pemerintah telah membentuk komite Tertentu yang terdiri dari perwakilan kementerian keuangan, kesehatan, dan lingkungan Kepada mencari solusi alternatif bagi program-program yang sebelumnya dibiayai oleh AS. (Muhammad Reyhansyah)

Baca juga:  Trump Setop Sokongan, Rumah Sakit dan Program Penelitian di Afrika Lumpuh

Mungkin Anda Menyukai