Sidak ke Riau, Bahlil Ingin Rakyat Beli Elpiji 3 Kg Sesuai Harga Eceran Tertinggi

Sidak ke Riau, Bahlil Ingin Rakyat Beli Elpiji 3 Kg Sesuai Harga Eceran Tertinggi
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia Ketika sidak ke Pekanbaru, Riau, Kepada mengawasi penjualan gas elpiji 3 kg di pangkalan.(MI/Rudi Kurniawansyah)

MENTERI Kekuatan dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menegaskan pemerintah Ingin rakyat membeli gas elpiji 3 kilogram dengan harga terjangkau. Seperti yang ditemukannya di Kota Pekanbaru, Riau, gas elpiji subsidi 3 kg dijual seharga Rp18 ribu.

“Alhamdulillah, hari ini saya di Riau di pangkalan ini bagus sekali. Harganya Rp18 ribu. Jadi Rp18 ribu itu rakyat beli langsung. Ini yang pemerintah mau seperti ini. Jadi masyarakat itu harus dapat dengan harga di Dasar Rp20 ribu,” kata Bahlil di pangkalan elpiji 3 kg Yusmaninar di Jalan Tengku Bey Ujung, Kelurahan Simpang Tiga, Kecamatan Bukit Raya, Pekanbaru, Rabu (5/2)

Kunjungan Bahlil sebagai tindak lanjut perintah Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto terkait kembalinya penjualan tabung elpiji 3 kg di pengecer. Adapun harga elpiji 3 kg di salah satu pangkalan di Pekanbaru sesuai ketentuan pemerintah.

Cek Artikel:  Pemkot Denpasar Kerja Sama dengan WHDI dan Yayasan Gelar Workshop Pra Perkawinan Hindu

Bahlil juga memastikan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) tetap dapat membeli gas melon itu dengan harga terjangkau. Pasalnya, subsidi yang diberikan pemerintah bertujuan menjaga harga tetap sesuai ketentuan.

Kendati demikian, kata Bahlil, mekanisme pembelian gas subsidi bagi UMKM akan berbeda dengan rumah tangga mengingat peran dan skala ekonomi yang Enggak sama.

“Kepada Kerabat-Kerabat saya UMKM, tetap kita harus kasih. Jadi nanti kita akan buat juga aturan mainnya. Memang mereka diberikan berbeda dengan konsumsi rumah tangga Normal. Karena Niscaya mereka mau jual bakso, mau jual mie goreng, mau jual pisang goreng, atau goreng-gorengan. Ini kita harus melakukan berbeda. Saya mendukung UMKM harus diberikan berbeda dengan masyarakat Normal,” jelasnya.

Cek Artikel:  Kalau Kotak Nihil Menang, Ketika Pilkada Ulang Terjadi?

Sebagai langkah pengawasan, lanjutnya, Kementerian ESDM berencana membentuk badan Tertentu Kepada mengawasi distribusi dan penyaluran elpiji 3 kg, seperti yang telah dilakukan terhadap subsidi bahan bakar minyak (BBM).

“Kami jujur dari Kementerian ESDM yang diberikan tugas kepada Pertamina Patra Niaga, ini sekarang Kembali berkoordinasi. Saya akan membentuk badan Tertentu Kepada melakukan penataan, supaya rakyat Betul-Betul dapat harganya yang pas, terjangkau, sesuai dengan pemerintah,” jelasnya.

Ia mengungkapkan, kebijakan mengenai pengecer Enggak dibatalkan, melainkan ditata ulang dengan Memajukan status pengecer menjadi subpangkalan. Langkah ini bertujuan agar transaksi dapat dikontrol melalui sistem digital yang telah disiapkan oleh PT Pertamina (persero).

Cek Artikel:  Perempuan di Makassar Tewas Kesetrum Ketika Pulang dari Antri Daging Kurban

“Dengan pengecer naik menjadi subpangkalan, itu sudah akan dimasukkan aplikasinya. Supaya kita Mengerti dia jual ke siapa, harganya berapa, supaya Enggak Terdapat markup dan juga dijual ke oplosan. Itu maksudnya,” pungkasnya. (RK/J-3)

 

Mungkin Anda Menyukai