Harga Emas Dunia Terkerek Kebijakan Tarif Impor Trump

Ilustasi pergerakan harga emas. Foto: Freepik.

Jakarta: Langkah Presiden Amerika Perkumpulan (AS) Donald Trump Kepada mengenakan tarif pada beberapa Kenalan dagang terdekat AS minggu ini pada akhirnya akan berdampak positif pada harga emas, menurut analis di RBC Capital Markets, dikutip dari Investing.com, Minggu, 9 Februari 2025.

Akhir pekan Lampau, Trump mengumumkan tarif impor 25 persen Kepada Kanada dan Meksiko, serta pungutan 10 persen Kepada Tiongkok, dengan Dalih hal itu merupakan tanggapan atas peran negara-negara tersebut dalam Kategori obat-obatan terlarang dan imigrasi ilegal ke AS.

Tetapi, hanya beberapa jam sebelum tarif-tarif tersebut diberlakukan, Trump mengumumkan penundaan tarif Kepada Meksiko dan Kanada setelah berbicara dengan para pemimpin kedua negara tersebut. Hanya bea masuk atas Tiongkok yang diberlakukan, memicu serangan tarif pembalasan dari Beijing dan memicu kekhawatiran baru atas perang dagang baru antara Tiongkok dan AS.

Cek Artikel:  Rincian Harga Emas Antam, UBS, hingga Galeri 24 di Pegadaian Hari Ini

Secara Spesifik, Kementerian Keuangan Tiongkok mengatakan akan memberlakukan tarif 15 persen Kepada impor batu bara dan natural gas Encer dari AS, dan bea masuk tambahan 10 persen Kepada crude oil, peralatan pertanian, dan mobil mulai 10 Februari.

Kementerian Perdagangan Tiongkok juga menempatkan kontrol ekspor pada tanah jarang dan bahan-bahan eksotis, di mana negara ini adalah produsen Istimewa. Bahan-bahan yang tercakup di dalamnya termasuk tungsten, telurium, ruthenium, dan molibdenum.
 


(Ilustrasi pergerakan harga emas. Foto: dok Bappebti)
 

Harga emas spot gold merangkak naik 

Harga emas spot gold naik sedikit setelah pengumuman tarif impor dari Tiongkok dan Nyaris mencapai puncaknya baru-baru ini, karena permintaan safe haven Kepada logam kuning ini didukung oleh kekhawatiran atas implikasi ketegangan perdagangan.

Cek Artikel:  Apindo Safiri Daya Saing SDM Indonesia masih Rendah

Dalam sebuah catatan kepada klien, para analis di RBC Capital Markets berpendapat periode tarif yang diperpanjang dapat menyebabkan inflasi yang lebih tinggi dan pertumbuhan Mendunia yang lebih Lamban, menggemakan peringatan baru-baru ini dari banyak ekonom dan investor. Tren seperti itu dapat mendorong harga emas lebih lanjut.

Tetapi, mereka mencatat, dalam jangka pendek, harga logam dapat mengalami beberapa volatilitas karena para trader menilai berbagai Elemen, termasuk Akibat negatif dari dolar yang lebih kuat dan daya beli individu yang lebih rendah karena Percepatan inflasi yang diantisipasi.

“Di luar Akibat langsung pada arus emas dari tarif, kami pikir cerita yang lebih menarik dan bertahan Lamban di sini adalah seputar apa artinya bagi selera emas Berkualitas sebagai hamparan risiko maupun sebagai tempat berlindung yang Kondusif,” kata para analis.

Cek Artikel:  Tolak TikTok Bisnis Medsos dan E-Commerce Bersamaan, Menteri Teten Ungkap Alasannya

“Informasi tarif dan gelombang perintah eksekutif serta tindakan di hari-hari pertama pemerintahan Trump memberi gambaran ketidakpastian yang menurut kami dapat mendukung emas ke depan,” sambung mereka.

Mungkin Anda Menyukai