Korea Utara Tegaskan Senjata Nuklirnya Bukan Alat Tawar Negosiasi

Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un. (KCNA)

Pyongyang: Korea Utara menegaskan bahwa senjata nuklirnya Bukan ditujukan sebagai alat negosiasi, tetapi Buat penggunaan tempur melawan musuh yang mengancam rakyatnya dan perdamaian dunia, lapor media pemerintah Korean Central News Agency, Sabtu, 8 Februari 2025.

Pernyataan itu muncul setelah Presiden Amerika Perkumpulan (AS) Donald Trump menjamu Perdana Menteri Jepang Shigeru Ishiba di Gedung Putih di hari Jumat. Kedua pemimpin menyatakan komitmen mereka Buat memastikan Korea Utara mengakhiri program senjata nuklirnya.

KCNA Bukan menyebutkan pertemuan antara Trump dan Ishiba, dengan hanya mengutip pernyataan yang dilaporkan pejabat NATO dan Uni Eropa yang menegaskan kembali tuntutan Buat denuklirisasi penuh Korea Utara.

Cek Artikel:  Trump Hentikan Pengarahan Intelijen Harian Biden

“Kami katakan ini dengan Terang sekali Kembali: Senjata nuklir kami bukanlah iklan Buat mendapatkan pengakuan siapa pun, dan apalagi alat tawar-menawar yang dapat ditukar dengan sejumlah Duit,” lapor KCNA.

“Angkatan nuklir kita digunakan Buat pertempuran tanpa henti guna melenyapkan segala upaya Laskar musuh yang melanggar kedaulatan negara kita dan keselamatan rakyat kita serta mengancam perdamaian dunia,” lanjutnya.

Korea Utara belum menanggapi secara langsung ajakan Trump Buat melanjutkan kontak dengan pemimpinnya, Kim Jong-un. Sebaliknya, Korea Utara Bahkan menekankan niatnya Buat “meningkatkan” kekuatan nuklir negara.

Trump mengatakan di hari Jumat bahwa ia “akan menjalin Interaksi dengan Korea Utara dan dengan Kim Jong-un,” seraya menambahkan bahwa ia Mempunyai Interaksi Berkualitas dengan Kim. Keduanya pernah mengadakan pertemuan puncak yang belum pernah terjadi sebelumnya selama masa jabatan pertama Trump sebagai presiden.

Cek Artikel:  Wapres Ma'ruf Amin Soal Situasi Laut China Selatan: Saya Usulkan Reaktivasi Komunikasi Langsung

Pada 20 Januari ketika dilantik Buat masa jabatan keduanya, Trump mengatakan bahwa Korea Utara adalah “kekuatan nuklir,” yang menimbulkan pertanyaan apakah ia akan melanjutkan perundingan pengurangan senjata ketimbang denuklirisasi.

Baca juga:  Korea Utara: Penjualan Senjata AS Bukan Akan Selamatkan Korea Selatan

Mungkin Anda Menyukai