liputanindo.com – Awalnya peta sepeda motor sport itu boleh dibilang seragam. Pabrikan sepeda motor terutama The Big Four Jepang Mempunyai supersport yang didefiniskan sebagai motor 4 silinder 600 cc dan superbike yang terdefinisi sebagai motor sport 4 silinder 1000 cc. Platfom ini sedikit Bukan diikuti oleh pabrikan-pabrikan asal Eropa oleh karena itu mereka banyak menghadirkan mesin-mesin nyeleneh kayak 3 silinder 800 cc atau dua silinder 850 cc misalnya. Tetapi begitu sejalan dengan tuntutan regulasi emisi gas buang yang semakin ketat, platform motor supersport – superbike buat pabrikan Jepang sepertinya memang Betul Betul akan berubah banyak, salah satunya dengan Yamaha.
Setahun terakhir terlihat upaya Yamaha Kepada ‘mendefinisikan ulang’ jajaran motor sportnya. Langkah pertama adalah melakukan upaya seperti ‘menyuntik Wafat’ pelan-pelan supersport YZF-R6 yang Terkenal dan ikonik dan tentunya akan berimbas pada hadirnya lubang gap antara model R3/R25 dan R1. Honda sendiri terlihat Maju berusaha hadir di segmen ini dengan CBR600RR baru. Sementara Kawasaki sudah memulai duluan beberapa tahun yang Lampau dengan R6 636 cc 4 silinder. Tetapi Yamaha?
Kepada membantu mengisi kekosongan itu, Yamaha baru-baru ini meluncurkan Yamaha YZF-R7 bermesin CP2 yang Pandai menghasilkan power maksimum 75hp. Terlihat banget, Yamaha berupaya keras Kepada menancapkan image motor ini sebagai batu loncatan selanjutnya dari R3/R25. Dan upaya redefinisi ini sepertinya Maju akan berlanjut pada calon motor yang sudah mulai hadir di beberapa Arsip uji kendaraan di beberapa negara yakni Yamaha YZF-R9.
http://app-okeefe.jfo7syl77y-pxr4kzxnv4gn.p.temp-site.link/2021/06/24/tech-talk-mengenal-monozukuri-cf-aluminum-die-casting-di-frame-yamaha-mt-09/
Kalau kita Menyaksikan gelagat ini dan mencoba flashback ke belakang, no wonder Yamaha terlihat begitu heboh dan bahkan boleh dibilang all out banget memperkenalkan banyak teknologi baru pada mesin CP3 dan segala perangkat yang akan menjadi bagian dari Yamaha R9 nanti. Sebut saya velg yang dibuat menggunakan metode forged casting, frame ‘Monozukuri’ yang menggunakan teknlogi CF Alumunium Die Casting, Tamat Gravity Diecasting Kepada bagian kepala silindernya. Ketika-Ketika kita coba bedah dua teknologi tersebut yang belum kita bahas yah.
Taufik of BuitenZorg | @liputanindo