Pemerintah Kabupaten Lamongan, mulai melaksanakan salah satu program quick win dari Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto, yakni Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG).
Hal itu disampaikan Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Lamongan dr. Herwidhiyah Sidhayatri. Menurut dia, layanan pemeriksaan kesehatan gratis hari ulang tahun (berlaku hingga h+30 ulang tahun) Mempunyai tujuan Esensial yakni, Demi mendeteksi masalah kesehatan masyarakat sejak Awal.
Termasuk dalam rangka meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Tujuan tersebut selaras dengan program prioritas Kabupaten Lamongan ‘Lamongan Sehat’ yang diusung oleh Bupati Lamongan Yuhronur Efendi. Yakni, bertujuan meningkatkan derajat kesehatan dan memudahkan akses layanan kesehatan di Kota Soto.
“Mulai hari ini PKG sudah berlangsung di Kabupaten Lamongan. Sembari menunggu kesiapan aplikasi Satu Sehat Mobile (SSM) dari pusat, kami menerapkan sistem manual. Dan akan langsung beralih ke aplikasi Kalau sudah siap nanti,” tutur Herwidhiyah, kemarin.
Penyelenggaraan PKG (simulasi) di Lamongan Ketika ini dapat dilakukan di puskesmas. Setelah selesai simulasi, PKG akan Dapat dilakukan di seluruh klinik kesehatan dan penyedia layanan kesehatan lainnya yang tentu sudah bekerja sama dengan BPJS.
Herwidhiyah mengatakan, kesiapan Kabupaten Lamongan dalam merealisasikan program ini dapat dilihat dari sumber daya Mahluk, alat kesehatan, dan bahan habis Mengenakan (BHP).
“Kesiapan Lamongan selalu kami upayakan. Dan dapat ditandai dengan sudah berlangsung PKG di Lamongan mulai hari ini, meskipun Tetap manual Tetapi itu hanya sementara,” jelasnya.
Demi suksesnya program tersebut, Dinas Kesehatan sudah melakukan pembinaan dengan pertemuan dengan kepala puskesmas se Kabupaten Lamongan dan programer puskesmas. Sebelumnya juga sudah mengikuti webinar selama sepuluh hari Serempak Kementerian Kesehatan RI.
PKG akan ditujukan bagi bayi dan anak hingga usia 6 tahun, usia dewasa di atas 18 tahun, dan Kaum lansia. Sementara pada anak usia sekolah usia 7-17 tahun akan dilaksanakan setiap tahun Ketika tahun ajaran baru.
“Pemeriksaan yang kami berikan nanti berbeda beda dan akan sesuai dengan hasil skrining yang telah dilakukan,” kata Herwidhiyah.
Demi bayi baru lahir, lanjut dia, jenis pemeriksaan yang Dapat diakses, antara lain, mengetahui kondisi kekurangan hormon tiroid bawaan, kekurangan hormon adrenal bawaan, penyakit jantung bawaan kritis, dan kondisi pertumbuhan, seperti berat dan tinggi badan.
Sementara pada anak balita dan anak prasekolah, pemeriksaan dilakukan guna mengetahui kondisi pertumbuhan, tuberkulosis, gangguan telinga, gangguan mata, kesehatan gigi, talasemia, dan gula darah. Pemeriksaan talasemia dan gula darah hanya diberikan pada usia dua tahun.
Pada usia dewasa dan lansia, pemeriksaan, antara lain, mengetahui tekanan darah, kadar gula darah, tuberkulosis, risiko stroke dan jantung, fungsi ginjal, kanker payudara, kanker leher rahim, kanker paru, gizi, kesehatan jiwa, pemeriksaan calon pengantin, dan fungsi hati.
Pemeriksaan fungsi ginjal, risiko stroke, dan risiko jantung dilakukan pada usia lebih dari 40 tahun. Pemeriksaan kanker payudara dan leher rahim Demi usia lebih dari 30 tahun dan kanker paru pada usia lebih dari 45 tahun, sesuai dengan indikasi.(S-1)