Penduduk di Jawa Tengah Tetap Kesulitan Cari Gas Elpiji 3 Kilogram, Pangkalan hingga Pengecer Kehabisan Stok

Warga di Jawa Tengah masih Kesulitan Cari Gas Elpiji 3 Kilogram, Pangkalan hingga Pengecer Kehabisan Stok
Penduduk Juwangi, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah antre Demi dapat membeli elpiji 3 kilogram yang sulit didapatkan sejak awal Februari Lewat.(MI/Akhmad Safuan)

Penduduk di Jawa Tengah Tetap kesulitan mendapatkan gas elpiji 3 kilogram. Padahal, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menjamin Bukan akan terjadi kelangkaan gas melon itu di provinsi ini, karena stok dipersiapkan Demi tahun 2025 cukup besar yakni 1.213.906 metrik ton yang tersebar di 55.715 pangkalan.

Pemantauan Media Indonesia, Selasa (4/2) Penduduk di sejumlah daerah di Jawa Tengah, mulai merasakan kesulitan memperoleh gas elpiji berukuran 3 kilogram (tabung melon). Bahkan, Demi mendapatkan elpiji bersubsidi itu, masyarakat harus mencari hingga ke Posisi di luar kecamatan karena di tingkat pengecer Nihil.

Seperti dialami Penduduk di Kecamatan Karangrayung, Kabupaten Grobogan Haryono, 40. Ia sejak awal bulan sudah sulit mencari elpiji tabung 3 kilogram di sejumlah pengecer. Demi mendapatkan elpiji melon tersebut terpaksa mencari hingga ke kecamatan lain.

Cek Artikel:  Andika Perkasa-Hendrar Priadi Jadi Paslon Pertama yang Daftar Pilgub Jateng ke KPU

“Saya Berbarengan istri sudah muter-muter, tapi sulit dan itu juga dikeluhkan Penduduk lain,” imbuhnya.

Hal serupa juga diungkapkan Dewi, 48, seorang ibu rumah tangga di Sumowono, Kecamatan/Kabupaten Semarang, bahwa sudah sejak Februari kesulitan mencari elpiji di kecamatan ini. Bahkan, Demi mencari satu tabung guna kebutuhan rumah tangga, ia terpaksa mencari hingga ke Kecamatan Bandungan, karena di pengecer hingga pangkalan Sekalian habis dan belum mendapatkan kiriman Kembali.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Grobogan Pradana Setyawan mengatakan telah mendapatkan banyak keluhan kesulitan mendapatkan elpiji melon tersebut, sehingga segera menurunkan petugas Demi melakukan pengecekan di berbagai Posisi guna memastikan kesulitan Penduduk di beberapa kecamatan di daerah ini.

Cek Artikel:  Begini Respons Bobby Nasution soal Duet dengan Nagita Slavina di Pilgub Sumut

“Berdasarkan hasil pengecekan di Distrik tersebut, kelangkaan disebabkan Bukan adanya penyalur pada hari libur nasional, Yakni Copot 27 dan 29 Januari 2025, sehingga Bukan Terdapat penyaluran,” Terang Pradana.

Hingga Senin (3/2) petang, ungkap Pradana, sejumlah kecamatan Tetap mengeluhkan kesulitan mendapatkan gas elpiji 3 kilogram, sehingga sebagai antisipasi Dinas Perindustrian dan Perdagangan Grobogan telah mengajukan penambahan alokasi penyaluran sebanyak 78.400 tabung atau setara dengan kebutuhan selama dua hari.

Kepala Dinas Daya dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jawa Tengah Beodyo Dharmawan mengatakan, bahwa Provinsi Jawa Tengah dijamin Bukan Terdapat kelangkaan dan Tetap Kondusif, karena stok gas elpiji selama 2025 disiapkan sebanyak 1.213.906 metrik ton berada di 757 agen dan 55.715 pangkalan yang tersebar di 8.564 desa.

Cek Artikel:  Jokowi Minta Para Menteri Tamatkan Lelahan Pemerintah, Bagaimana dengan "Utang" Janji Kampanye?

Meskipun penjualan elpiji di warung atau toko dilarang, menurut Beodyo, masyarakat Bukan akan kesulitan membeli gas, karena berdasarkan sebaran, pangkalan di Jawa Tengah relatif lebih banyak dibandingkan dengan provinsi lainnya, Yakni mencapai 21% dari jumlah pangkalan di Indonesia.

“Apabila dihitung rata-rata setiap desa terdapat 5-6 pangkalan,” imbuhnya.

Sedangkan menyangkut kelangkaan di sejumlah daerah, Beodyo Dharmawan membantah hal itu karena ketersediaan elpiji tersebut mencapai 1,2 juta metrik ton, kelangkaan mungkin terjadi di Jakarta tetapi di Jawa Tengah Bukan, sedangkan disebutkan Begitu ini karena Tetap penyesuaian.

“Kami mendorong agar pengencer dapat menyesuaikan dengan beralih status menjadi pangkalan yang terdaftar secara Formal di Pertamina Patra Niaga,” ujarnya. (AS/J-3)

Mungkin Anda Menyukai