Panik Ditangkap BNN, Polisi di Sinjai Tewas Tenggak Cairan Pembersih Dasar

Panik Ditangkap BNN, Polisi di Sinjai Tewas Tenggak Cairan Pembersih Lantai
Ilustrasi, garis polisi di TKP peristiwa polisi bunuh diri akibat ditangkap BNN.(Dok. Antara)

SEORANG Member Kepolisian Resor Sinjai berpangkat Aipda dikabarkan meninggal dunia karena bunuh diri setelah menenggak cairan pembersih Dasar, usai tertangkap oleh Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sulawesi Selatan (Sulsel).

Jenazah polisi bernama Arham itu sempat diotopsi di RS Bhayangkara Makassar, setelah sebelumnya sempat dilarikan ke RSUD Sulthan Dg Radja Bulukumba Demi mendapatkan pertolongan.

Tetapi nyawanya sudah Kagak berhasil tertolong. Pihaknya dokter rumah sakit yang menangani Arham menyebut, korban sebelumnya sempat minum cairan pembersih Dasar.

Kabid Pemberantasan dan Intelijen BNNP Sulsel, AKBP Ardiansyah Begitu dikonfirmasi, Selasa (4/2) menjelaskan, awalnya petugas BNN ke Sinjai setelah mendapat informasi adanya transaksi narkoba.

Cek Artikel:  Viral Anggota di Pegaf Papua Barat Tangkap Dua Member TNI yang Diduga Dagang Miras

“Kita kembangkan dapatlah nama Member itu (Arham). Ketika dilakukan penggeledahan Terdapat beberapa barang bukti disita dari rumahnya. Kemudian diamankan ke Polres Sinjai,” Jernih  AKBP Ardiansyah.

Dari Polres Sinjai, dilakukan pengembangan. Setelan selesai dilakukan pengembangan, Member tersebut akan dibawa ke Makassar menggunakan mobil Punya BNN.

“Rupanya di dalam mobil Member BNN itu, Terdapat tersimpan cairan pembersih kaca di belakang. Jadi selama perjalanan, Member itu langsung teguk cairan pembersih kaca tersebut dan langsung muntah-muntah, “terangnya.

“Kemudian Member itu menyampaikan ke Member BNN, kalo dia habis minum ini (cairan). Jadi kita langsung larikan ke rumah sakit di Bulukumba dan Rupanya cairan itu dari hasil pemeriksaan merupakan cairan keras. Mengandung unsur kimia, “sambung Ardiansyah.

Cek Artikel:  17 Minibus Terjadi Kecelakaan Beruntun di Tol Cipularang, Korlantas Polri Selidiki Penyebabnya

Tetapi lanjut mantan Wadir Narkoba Polda Sulsel ini, sesampainya di rumah sakit Bulukumba, nyawanya tak terselamatkan.

“Kita akan transparan dalam proses penyelidikan. Jadi kita autopsi di Rumah Sakit Bhayangkara. Kami lakukan Demi memastikan jangan Tiba Terdapat pihak yang menilai terjadi sesuatu atas kejadian itu, “ucapnya.

“Jadi kita autopsi mulai tadi malam tembus pagi. Saya mendampingi Lanjut. Tapi hasilnya belum keluar, “ tutup Ardiansyah. (Z-9)

Mungkin Anda Menyukai