Orang tua dan Ibu, Ini Tips Menghadapi Anak Picky Eater

Ayah dan Ibu, Ini Tips Menghadapi Anak Picky Eater
Ilustrasi(Freepik)

AHLI gizi Rawat Inap Anak dari RSUPN Dr Cipto Mangunkusumo (RSCM) Kiara Jakarta, Ariek Ratnawati, mengatakan orangtua dapat melakukan sejumlah upaya untuk menghadapi anak-anak picky eater.

“Picky eater masih dapat dikatakan wajar bila jenis makanan yang bisa dimakan anak lebih dari 15 jenis makanan dan masih bisa makan bersama keluarga, sehingga secara bertahap dapat diperkenalkan makanan baru,” kata Ariek, Rabu (17/7).

Ariek mengatakan langkah pertama yang dapat dilakukan adalah dengan mencari tahu penyebab anak menjadi picky eater.

Baca juga : Ini Tips Agar Konsumsi Gula Tetap Kondusif Bagi Anak

“Cari tahu dahulu penyebabnya dengan berkonsultasi bersama dokter spesialis anak bila terkait penyakit atau dietisien anak atau terapis makan bila ada gangguan gizi atau oromotor,” ujar dia.

Cek Artikel:  Dukungan Moral untuk Ibu Menyusui Krusial agar ASI Fasih

Setelah mengetahui penyebabnya, pastikan latih anak mengembangkan kemampuan sensoriknya bila anak bermasalah dengan kemampuan sensorik. Misalnya seperti belajar memegang makanan baik sayur atau buah, rumput, bunga, air atau jeli dan agar-agar.

Di samping itu, buatlah suasana waktu makan menjadi menyenangkan dengan bernyanyi, mengobrol atau menggunakan kata-kata positif yang mudah dicerna anak. Orangtua diharapkan tidak memaksakan kehendak saat memperkenalkan makanan baru.

Baca juga : Yuk Pahami Apa Itu Parenting dan Tipsnya

“Ini perlu penerapan feeding rules (aturan makan) yang konsisten, butuh kerja sama dengan orang rumah baik dengan suami, kakek atau nenek,” kata Ariek.

Kiat selanjutnya adalah melakukan food chaining bertahap seperti mengubah karakteristik makanan baik dari rasa, warna, bau atau tekstur. Misalnya mengganti menambahkan nasi dengan kentang yang dibentuk bola-bola atau diolah jadi perkedel kentang.

Cek Artikel:  Ajak Anak Liburan Sekolah Ke Pantai, Waspada Angin dan Ombak

Ariek menilai dalam mengeksplorasi makanan yang sesuai, orangtua dapat meminta bantuan anak secara langsung apabila mereka sudah mampu berkomunikasi. Tujuannya yakni untuk menentukan pilihan makanan yang sesuai dengan nafsu makan dan porsinya sehari-hari.

“Mengeksplor makanan serta membangun kerja sama dan komunikasi, interaksi dengan orangtua dapat membantu menimbulkan suasana yang menyenangkan sehingga dapat menjadi solusi mengatasi atau mencegah anak susah makan,” pungkas Ariek. (Ant/Z-1)

Mungkin Anda Menyukai