Trump Larang Transgender Berkompetisi dalam Olahraga Perempuan

Presiden Donald Trump tandatangani perintah eksekutif. Foto: The New York Times

Washington: Presiden Amerika Perkumpulan (AS) Donald Trump menandatangani perintah eksekutif Buat melarang Perempuan transgender berkompetisi dalam olahraga selama upacara di Ruang Timur Gedung Putih pada hari Rabu, 5 Februari.

Ketika menandatangani perintah yang berjudul “Menjauhkan Pria dari Olahraga Perempuan”, Presiden dikelilingi oleh Perempuan dan gadis-gadis muda yang mengenakan Pakaian olahraga.

Setelah ini, Presiden Trump menyatakan, “Dengan perintah eksekutif ini, perang terhadap olahraga Perempuan berakhir.”

Perintah tersebut Mempunyai dua bagian Primer. Pertama, perintah tersebut menegakkan Judul IX, undang-undang yang melarang diskriminasi berbasis gender di sekolah dan program yang menerima Anggaran federal. Kedua, perintah tersebut melibatkan pemerintah federal yang bekerja sama dengan bisnis swasta.

Sebelum Presiden menandatangani perintah ini, seorang pejabat Gedung Putih mengatakan perintah eksekutif yang baru diperkenalkan tersebut akan mengambil posisi yang berlawanan dengan Judul IX dari pemerintahan Biden.

Cek Artikel:  28 Penumpang Selamat dari Kecelakaan Pesawat Azerbaijan di Kazakhstan

Pemerintahan sebelumnya telah menetapkan aturan bahwa sekolah melanggar Judul IX ketika mereka melarang siswa transgender berpartisipasi dalam olahraga.

Posisi pemerintah Ketika ini terkait Judul IX adalah, “Kalau Anda akan menyelenggarakan olahraga Buat Perempuan, Kalau Anda akan menyediakan kesempatan bagi Perempuan, maka olahraga tersebut harus sama-sama Kondusif, sama-sama adil, dan sama-sama bersifat privat, dan itu berarti Anda akan melestarikan olahraga Buat Perempuan.”

“Pemerintah akan mempertimbangkan panduan tambahan dalam regulasi dan interpretasi hukum. Ia juga mengungkapkan pemerintah akan menyelidiki sekolah-sekolah yang Tak mematuhinya melalui Departemen Pendidikan,” ujar pejabat Gedung Putih, seperti dikutip dari The National, Kamis 6 Februari 2025.

Ia juga memperingatkan, “Sekolah-sekolah yang Tak mematuhinya membahayakan pendanaan federal mereka terhadap pemerintah AS.”

Cek Artikel:  6 Pemimpin Negara Afrika Hadir di Indonesia Ikuti IAF 2024

Organisasi hak-hak LGBT Human Rights Campaign (HRC) mengkritik langkah tersebut sehari sebelumnya. “Fakta di lapangan menunjukkan bahwa kebijakan seperti ini Tak dimaksudkan Buat menyelesaikan masalah yang mendesak, tetapi hanya alat Buat mempolitisasi anak-anak demi keuntungan politik,” kata Grup itu dalam siaran pers.

Pemerintahan Trump akan Berjumpa dengan organisasi olahraga Buat membahas Perempuan transgender dalam olahraga. Presiden Trump diperkirakan akan mengundang organisasi olahraga Perempuan ke Gedung Putih Buat “mendengarkan kisah atlet Perempuan dan orang Uzur mereka.”

Trump juga berharap Komite Olimpiade Amerika Perkumpulan (USOC) dan Asosiasi Atletik Perguruan Tinggi Nasional (NCAA) Tak Tengah mengizinkan atlet transgender Buat berkompetisi dalam olahraga Perempuan.

Presiden AS Tak Mempunyai kewenangan hukum atas Komite Olimpiade atau NCAA. Tetapi, Gedung Putih memperingatkan bahwa perintah eksekutif tersebut “memulai kampanye tekanan publik yang sangat besar terhadap organisasi-organisasi ini.”

Cek Artikel:  Kunjungi Belgia, Paus Fransiskus Disindir Soal Penanganan Pelecehan Seksual oleh Pendeta Katolik

Setelah penandatanganan, Presiden Trump mengatakan bahwa ia memerintahkan Menteri Luar Negeri Marco Rubio Buat menjelaskan kepada Komite Olimpiade Dunia bahwa Amerika dengan tegas menolak kegilaan transgender.”

Kampanye Trump

Kampanye Trump menghabiskan USD19 juta Buat iklan di apa yang disebut “negara bagian medan perang” tentang subjek tersebut. Presiden NCAA Charlie Barker memperkirakan hanya Terdapat 10 atlet transgender dari 510.000 atlet di Sekalian cabang olahraga di tiga divisi asosiasi tersebut. Presiden AS tersebut juga Mau menghapus Departemen Pendidikan, yang menegakkan Judul IX.

Dalam siaran pers yang disebutkan sebelumnya, HRC mengatakan, “Pelarangan menyeluruh terhadap partisipasi dalam olahraga juga muncul karena keberatan dari para pendukung olahraga Perempuan seperti Billie Jean King, Megan Rapinoe, Dawn Staley, Women’s Sports Foundation, dan National Women’s Law Center.”

Mungkin Anda Menyukai