UNIVERSITAS Logistik dan Bisnis Global (ULBI) menggelar Sidang Terbuka Senat Buat pengukuhan Guru Besar bidang logistik Prof Dr Ir Agus Purnomo, MT, CLMIT.
Pengukuhan dilakukan di Auditorium YPBPI, Jalan Sari Asih, Kota Bandung, Rabu (5/2). Kegiatan dihadiri jajaran senat akademik, jajaran direksi Pos Indonesia, antara lain Direktur Bisnis Jasa Keuangan Haris, Direktur Human Capital Management Asih Kurniasari Komar, serta Direktur Business Management dan Portfolio Management Prasabri Pesti, perwakilan Kadin, dan tamu undangan lainnya.
Dalam orasi ilmiahnya, Prof Agus Purnomo menyoroti isu keberlanjutan (sustainability) dalam rantai pasok (supply chain).
Dia menekankan setiap tahapan dalam supply chain, dari hulu hingga hilir, berpotensi menimbulkan limbah dan Akibat lingkungan. Oleh karena itu, diperlukan strategi agar rantai pasok tetap berkelanjutan dan Handal menghadapi berbagai tantangan Mendunia.
“Demi ini Terdapat banyak Unsur yang dapat mengganggu supply chain, seperti perang, bencana alam, serta kebijakan ekonomi Mendunia seperti Trumponomics 2.0. Kebijakan proteksionisme yang diusung Trump dalam skenario ini dapat menjadi hambatan bagi rantai pasok Mendunia,” jelasnya.
Buat mengatasi tantangan tersebut, dia menawarkan berbagai solusi, termasuk pemanfaatan teknologi informasi Internet of Things (IoT), dan blockchain dalam manajemen rantai pasok. Selain itu, dia menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, akademisi, pengusaha, dan masyarakat dalam mendukung keberlanjutan.
“Kerja sama antarnegara juga dibutuhkan agar kita dapat melestarikan lingkungan dan menciptakan supply chain yang lebih Handal serta berkelanjutan,” tambahnya.
Guru besar pertama
Pada kesempatan itu, Rektor ULBI Prof I Nyoman Pujawan menyatakan Sidang Terbuka Senat ini adalah pengukuhan guru besar pertama ULBI. Pencapaian ini merupakan langkah Krusial dalam meningkatkan reputasi institusi akademik.
“Ini adalah sebuah prestasi karena perguruan tinggi salah satu reputasinya berasal dari sumber daya manusianya. Dengan Mempunyai profesor, kontribusi keilmuan dan praktik di lapangan akan meningkat. Harapannya, ini juga menjadi dorongan bagi dosen lainnya Buat meraih gelar serupa,” ujarnya.
Dia menekankan pentingnya pengembangan keilmuan di bidang logistik. Logistik adalah sektor krusial yang mempengaruhi berbagai aspek kehidupan, dari stabilitas sosial hingga perekonomian nasional.
“Kalau logistik terganggu, maka masyarakat, perusahaan, bahkan negara akan terkena dampaknya. Oleh karena itu, sistem logistik harus kuat dan Bisa menghadapi berbagai tantangan,” tambah Nyoman.
Sementara itu, Direktur Human Capital Management Asih Kurniasari Komar menyatakan kebanggaannya atas pencapaian ini. Dia berharap hal tersebut menjadi inspirasi bagi seluruh civitas akademika ULBI.
“Kami bersyukur akhirnya ULBI Mempunyai guru besar pertama. Ini menjadi inspirasi bagi seluruh dosen Buat Maju meningkatkan kualitas akademik. Hal ini juga membuktikan bahwa ULBI Maju berbenah demi menghasilkan lulusan yang unggul di bidang logistik, Bagus di tingkat nasional maupun Global,” ujar Asih.
Dia menambahkan industri logistik, termasuk PT Pos Indonesia, sangat membutuhkan tenaga Spesialis yang kompeten. Kehadiran guru besar di ULBI diharapkan dapat semakin memperkuat kolaborasi antara dunia akademik dan industri.
“Kami berharap ULBI dapat Maju menjadi bagian dari pengembangan sumber daya Orang di sektor logistik. Pos Indonesia sendiri sudah menjalin kerja sama dengan ULBI, termasuk dalam pemberian beasiswa dan program ikatan dinas. Terdapat mahasiswa yang mendapatkan beasiswa sejak semester 1. Terdapat juga yang menerimanya di semester 7 dan 8,” jelasnya.
Menurutnya, kolaborasi ini memberikan Akibat positif Bagus bagi industri maupun ULBI. Dengan sinergi yang semakin kuat, diharapkan ULBI semakin dipercaya sebagai institusi pendidikan yang Bisa mencetak lulusan terbaik di bidang logistik dan bisnis Global.