Menlu AS Marco Rubio. Foto: The New York Times
Washington: Menteri Luar Negeri Amerika Perkumpulan (AS) Marco Rubio menyatakan dukungannya atas rencana Presiden Donald Trump agar AS ‘mengambil alih’ Jalur Gaza.
“Gaza HARUS BEBAS dari Hamas,” tulis Rubio di X, seperti dikutip Anadolu, Rabu 5 Februari 2025.
Rubio menambahkan, “AS siap memimpin dan Membangun Gaza Indah Kembali.”
“Upaya kami adalah mewujudkan perdamaian Kekal di kawasan ini bagi Sekalian orang,” tambah Rubio.
Pesan Rubio disampaikan tak lelet setelah Trump mengatakan dalam konferensi pers Serempak Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bahwa AS “akan mengambil alih Jalur Gaza, dan kami juga akan melakukannya.”
“Kami akan memilikinya dan bertanggung jawab Kepada membongkar Sekalian bom berbahaya yang belum meledak dan senjata lainnya di Letak tersebut, meratakan Letak tersebut dan menyingkirkan bangunan yang hancur, meratakannya, (dan) menciptakan pembangunan ekonomi yang akan menyediakan lapangan pekerjaan dan perumahan dalam jumlah tak terbatas bagi masyarakat di daerah tersebut,” kata Trump.
Sebelumnya, Ketika duduk Serempak Netanyahu di Ruang Oval, Trump mengatakan menurutnya Yordania dan Mesir akan menerima Kaum Palestina dari Gaza, dengan menyatakan bahwa daerah kantong itu adalah Letak pembongkaran dan Kagak layak huni.
Yordania dan Mesir, Serempak dengan negara-negara regional lainnya, dengan tegas menolak usulan relokasi Trump. Otoritas Palestina dan Hamas juga mengecam pernyataannya, menolak segala upaya Kepada mengusir mereka dari tanah air mereka.
“Rakyat Palestina dan para pemimpinnya dengan tegas menolak segala kebijakan atau tindakan yang bertujuan merusak persatuan tanah Palestina, termasuk Jalur Gaza, Tepi Barat, dan Yerusalem Timur,” kata Kepresidenan Palestina dalam sebuah pernyataan.
Pengusiran paksa penduduk tanpa Dalih yang Absah menurut hukum Dunia merupakan kejahatan perang menurut Statuta Roma dari Mahkamah Kriminal Dunia (ICC).