PERDANA Menteri Israel Benjamin Netanyahu Minggu (8/9) berjanji akan melanjutkan agresinya melawan kelompok pejuang kemerdekaan Palestina di Gaza, Hamas. Atas perintahnya, militer Israel telah melakukan agresi di Gaza sejak 7 OKtober tahun lalu atau sudah berlangsung 12 bulan dan telah membunuh 48.900 orang.
Ia mengatakan negaranya dikepung oleh ideologi pembunuh yang dipimpin oleh poros Iran. “Ini hari yang sulit, teroris yang hina membunuh tiga warga negara kita dengan kejam di Jembatan Allenby. Atas nama pemerintah, saya sampaikan belasungkawa kepada keluarga para korban,” katanya, dilansir VoA, Senin (9/9).
Pemimpin Israel itu, yang berbicara pada pertemuan mingguan para pejabat tinggi, mengutuk kekerasan terbaru di Timur Tengah, di mana serangan seorang lelaki bersenjata menewaskan tiga orang Israel di Jembatan Penyeberangan Allenby antara Tepi Barat dan Yordania. Laskar keamanan Israel membalas tembakan itu dan membunuh pelaku.
Baca juga : Minta Ampun, Netanyahu Tetap Keras Kepala Persulit Gencatan Senjata Gaza
Sementara itu di Gaza, serangan udara Israel menewaskan lima orang, termasuk dua perempuan, dua anak-anak dan seorang pejabat senior Pertahanan Sipil. Netanyahu menggambarkan perjuangan Israel itu dalam istilah Alkitab, dengan mengatakan, pihaknya akan menghunuskan pedang Daud bersama-sama dan dengan pertolongan Tuhan.
Seraya mengutip Alkitab, Netanyahu bertanya, “Haruskah pedang menghancurkan selamanya? Di Timur Tengah, tanpa pedang, tidak ada ‘selamanya,” pungkasnya.
Dalam beberapa hari ini, ada protes jalanan besar-besaran menentang caranya menangani agresi 11 bulan melawan Hamas, selain kegagalannya mencapai gencatan senjata dengan militan serta pemulangan sekitar 100 orang sandera oleh Hamas yang oleh AS ditetapkan sebagai kelompok teror.
Baca juga : Hamas Tuding Netanyahu Tanggung Jawab atas Kebuntuan Negosiasi Gaza
Ketegangan baru
Dalam serangan pada Minggu (8/9) di Tepi Barat, militer mengatakan lelaki bersenjata itu mendekati Jembatan Allenby dari sisi Yordania dengan truk dan melepaskan tembakan ke arah pasukan keamanan Israel, yang menewaskan penyerang dalam tembak menembak. Militer mengatakan tiga orang yang tewas adalah warga sipil Israel, seluruhnya lelaki berusia 50-an.
Yordania sedang menyelidiki penembakan itu, kata kantor berita pemerintah Petra News Agency. Negara Arab yang bersekutu dengan Barat itu berdamai dengan Israel pada 1994 tetapi bersikap sangat kritis atas kebijakan Israel terhadap orang-orang Palestina. Yordania memiliki populasi orang Palestina dalam jumlah besar dan telah menghadapi protes massal menentang Israel terkait agresi di Gaza.
Jembatan Allenby yang melintasi Sungai Yordan, juga dikenal sebagai Jembatan Raja Hussein, terutama digunakan orang-orang Israel, Palestina, dan wisatawan internasional. (I-2)