80 Persen Masjid di Gaza Hancur akibat Serangan Israel

80 Persen Masjid di Gaza Hancur akibat Serangan Israel
Anggota Palestina melaksanakan salat di sebelah reruntuhan Masjid Al-Farouq di Rafah, Gaza.(AFP/MOHAMMED ABED)

KEMENTERIAN Wakaf Gaza menyatakan Israel telah menghancurkan 79 persen masjid di Gaza dan menghancurkan tiga gereja.

Juru bicara Kementerian Wakaf Gaza, Ikrami Al Mudallal mengatakan tentara Israel juga telah membunuh 255 ulama dan imam yang berafiliasi dengan kementerian tersebut dan menangkap 26 lainnya.

“Penargetan masjid dan tempat ibadah oleh Laskar pendudukan merupakan pelanggaran yang Terang terhadap Seluruh kesucian, hukum Dunia, dan hukum hak asasi Mahluk,” kata Al Mudallal dikutip dari TRT World, Senin (3/2).

Al Mudallal menambahkan, tentara Israel juga menargetkan 32 dari 60 pemakaman di Gaza, menghancurkan 14 pemakaman dan merusak sebagiannya.

Cek Artikel:  Di Podium Global, Prabowo Percaya Indonesia Jadi Lumbung Pangan Dunia

Selama berabad-abad, Gaza telah menjadi pintu gerbang antara Asia dan Afrika, rumah bagi Variasi peradaban, budaya, dan Keyakinan.

Sejak Israel melancarkan genosida pada 7 Oktober 2023, banyak masjid, kuil, dan gereja bersejarah di daerah kantong tersebut telah menjadi puing-puing.

Di antaranya adalah Masjid Akbar Omari, masjid terbesar dan tertua di Gaza. Menara masjid berusia 1.400 tahun itu hancur, dan beberapa bagian bangunannya rusak parah.

Masjid lain yang rusak dalam serangan tersebut termasuk Masjid Sayed al Hashim dan Masjid Katib al Wilaya.

Gereja-gereja juga menjadi sasaran. Gereja Santo Porphyrius, gereja tertua di Gaza dan gereja tertua ketiga di dunia, mengalami kerusakan, begitu juga dengan Gereja Keluarga Bersih.

Cek Artikel:  AS Akan Kucurkan Rp55,8 Triliun untuk Israel Beli Senjata, Biden Banjir Kritik

Gereja Baptis Spesialis, yang terletak di dalam Rumah Sakit Baptis Al Spesialis, juga terkena serangan. Serangan Israel ke rumah sakit dan gereja pada 17 Oktober menewaskan Sekeliling 500 orang.

Pada Lepas 19 Januari, gencatan senjata dan kesepakatan pertukaran tawanan antara Hamas dan Israel mulai berlaku, yang awalnya ditetapkan Kepada 42 hari, dengan negosiasi yang Lanjut berlanjut Kepada tahap selanjutnya. Kesepakatan ini dimediasi oleh Mesir dan Qatar, dengan dukungan AS.

Israel telah membunuh Nyaris 47.500 Anggota Palestina, sebagian besar Perempuan dan anak-anak, dalam pembantaian di Gaza dan melukai lebih dari 111.000 orang. Lebih dari 11.000 orang Lagi dinyatakan hilang.

Cek Artikel:  Surat Einstein dan Szilard Awal Mula Perlombaan Nuklir yang Mengubah Dunia

Genosida Israel menyebabkan krisis akan kebutuhan dasar, termasuk makanan, air, obat-obatan, dan listrik, sekaligus Membikin Nyaris seluruh penduduk daerah kantong tersebut mengungsi.

Pada November 2024, Mahkamah Pidana Dunia mengeluarkan surat perintah penangkapan Kepada Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan menteri pertahanan Yoav Gallant atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.

Israel juga menghadapi kasus genosida di Mahkamah Dunia atas perangnya di daerah kantong tersebut. (Ndf)

Mungkin Anda Menyukai