BADAN Pelaksana Otorita Borobudur (BPOB) melaksanakan kegiatan pengambilan gambar di Pagerharjo, kawasan koordinatif yang masih menjadi bagian dari Desa Penyangga Area Otorita pada Selasa (11/6).
Desa wisata Pagerharjo yang berada di Kabupaten Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) merupakan wilayah dengan pemandangan alam menawan seperti Puncak 9 dan perkebunan teh. Hasil panen teh itu dijadikan produk turunan yang di jual dan disajikan di setiap kafe di sekitar lokasi.
Dengan sumber daya yang cukup melimpah, desa ini menciptakan berbagai lapangan pekerjaan melalui sektor pariwisata, seperti pembangunan destinasi wisata Puncak 9 dan perkebunan teh serta fasilitas akomodasi bagi wisatawan yang berkunjung.
Baca juga : Senja di Bumi Tinalah, Maksimalkan Potensi Atraksi Budaya
Desa tersebut saat ini juga mulai berkolaborasi dengan desa-desa wisata yang ada di sekitarnya seperti Ngargoretno yang memiliki Wisata Buatan Tumpeng Menoreh, Sedayu dan juga Ngargosari melalui trip wisata mengitari desa-desa tersebut dengan menggunakan Jeep.
“Pada saat ini kami sedang berbenah dan berinovasi untuk meningkatkan pelayanan, pemanfaatan teknologi sebagai penunjang kenyamanan wisatawan sedang kami persiapkan,” kata Melky, salah satu pegiat wisata di desa Pagerharjo, Selasa (11/6).
Selain Pagerharjo, BPOB juga melakukan kegiatan yang sama di Gerbosari yang masih menjadi bagian dari Desa Penyangga Area Otorita.
Baca juga : Desa Wisata Pandanrejo: Pesona Alam di Purworejo
Terkenal dengan puncak Suroloyo yang memiliki kaitan sejarah panjang Kerajaan Mataram Islam, Gerbosari menyimpan potensi wisata yang beragam mulai dari wisata religi, produk UMKM dan ekonomi kreatif.
Wisata religi yang di tawarkan dari Desa Gerbosari adalah Puncak Suroloyo, Sendang Simbarjoyo, Sendang Kadiwetan dan Sendang Kawidodaren. Distrik itu setiap malam Satu Suro dilaksanakan upacara Jamasan Pusaka Keraton Hadiningrat.
Selain wisata religi, Gerbosari juga memiliki produk olahan jamu yang sudah dipasarkan secara nasional.
Mul, pemilik produk olahan jamu merasa tergugah untuk melestarikan jamu karena bagian dari warisan leluhur yang harus dijaga. “Berawal dari mengabdi pada Kraton Ngayojokarto Hadiningrat kemudian tergugah untuk terus membawa budaya jawa agar anak cucu dapat merasakan kearifan lokal yang ada kususnya di Gerbosari,” ujarnya.
Selain itu, Desa Gerbosari juga memiliki produk kreatif dengan brand Japrax 7. Brand tersebut merupakan hasil kerajinan kayu dan juga alat musik yang dipasarkan hingga manca negara seperti Eropa dan juga Asia.
Japrax yang juga menjadi nama dari pemilik brand tersebut berharap dengan keberadaan Badan Pelaksana Otorita Borobudur dapat menjadi penguat ekonomi masyarakat Desa Gerbosari. (RO-P-5)