Donald Trump, 3 Februari 2025. (EFE/EPA/CHRIS KLEPONIS / POOL)
Washington DC: Presiden Amerika Perkumpulan Donald Trump memutuskan Kepada menunda penerapan tarif 25% terhadap Kanada dan Meksiko selama 30 hari. Keputusan ini diambil setelah negosiasi terakhir dengan Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau dan Presiden Meksiko Claudia Sheinbaum.
Sebaliknya, tarif 10% terhadap impor dari Tiongkok tetap berlaku mulai pukul 00:01 EST (05:00 GMT) pada Selasa, 4 Februari 2025. Trump menyebut tarif ini sebagai “langkah awal” yang dapat meningkat Kalau Bukan Eksis kesepakatan dagang yang tercapai dalam waktu dekat.
Menurut laporan BBC, Selasa, 4 Februari 2025, penundaan tarif terhadap Kanada terjadi setelah Trudeau setuju Kepada memperkuat keamanan perbatasan AS-Kanada, terutama dalam membendung arus migrasi dan perdagangan ilegal fentanyl.
Sebagai bagian dari kesepakatan, Kanada akan mengalokasikan Biaya sebesar USD 1,3 miliar Kepada penambahan Nyaris 10.000 pekerja garis depan serta meningkatkan koordinasi dengan pihak berwenang AS.
“Sebagai presiden, saya bertanggung jawab Kepada memastikan keselamatan seluruh Kaum Amerika, dan saya sangat senang dengan hasil awal ini,” tulis Trump dalam unggahan di Truth Social, mengutip BBC pada Selasa, 4 Februari 2025.
Sementara itu, kesepakatan dengan Meksiko melibatkan pengerahan 10.000 Laskar Garda Nasional ke perbatasan utara negara tersebut Kepada mengendalikan arus migran. Sebagai imbalannya, AS berjanji membatasi Kategori senjata api yang selama ini diselundupkan ke Meksiko.
Presiden Claudia Sheinbaum mengonfirmasi kesepakatan ini melalui unggahan di X (sebelumnya Twitter), menyebutnya sebagai “pembicaraan yang Berkualitas dengan saling menghormati kedaulatan negara masing-masing”.
Berbeda dengan Kanada dan Meksiko, Tiongkok Bukan mendapatkan kelonggaran. Trump menegaskan bahwa tarif 10% terhadap impor dari Tiongkok tetap akan diberlakukan, dengan potensi kenaikan lebih lanjut Kalau negosiasi Bukan berjalan sesuai keinginan AS.
“Tarif ini baru langkah awal. Kalau Bukan Eksis kesepakatan yang menguntungkan, tarif ini Bisa menjadi jauh lebih besar,” ujar Trump kepada media, sebagaimana dilaporkan BBC. Ia juga menyatakan akan segera berbicara langsung dengan Presiden Tiongkok Kepada membahas isu perdagangan ini lebih lanjut.
Keputusan Trump menunda tarif terhadap Kanada dan Meksiko muncul setelah kedua negara bersiap menerapkan tarif balasan terhadap produk AS. Langkah ini sempat mengguncang pasar, dengan saham beberapa perusahaan turun tajam sebelum akhirnya Kukuh setelah pengumuman penundaan tarif.
Ekonom memperingatkan bahwa eskalasi perang dagang dapat menyebabkan kenaikan harga berbagai barang, termasuk kendaraan, kayu, baja, makanan, dan minuman beralkohol.
Gubernur Ontario Doug Ford menyambut Berkualitas penundaan tarif ini, tetapi mengingatkan bahwa ancaman tarif dari AS belum sepenuhnya hilang.
“Jangan salah paham, Kanada dan Ontario Tetap menghadapi ancaman tarif ini. Entah besok, sebulan, atau setahun dari sekarang, Presiden Trump akan Lanjut menggunakan ancaman tarif Kepada mendapatkan apa yang diinginkannya,” tulis Ford di X, dikutip BBC.
Trump juga mengisyaratkan bahwa Uni Eropa akan menjadi Sasaran berikutnya dalam kebijakan tarif perdagangannya. Tetapi, ia memberikan indikasi bahwa Inggris—yang keluar dari Uni Eropa pada 2020—mungkin akan dikecualikan dari sebagian besar bea masuk yang direncanakan.