Pemerintah dan Pemberontak Bertempur, 44 Orang Tewas di Sudan Selatan

Kordofan: Setidaknya 44 Kaum sipil tewas dan 28 lainnya luka-luka dalam serangan oleh faksi Gerakan Pembebasan Rakyat Sudan-Utara (SPLM-N) yang dipimpin oleh Abdelaziz al-Hilu di Kadugli. Kejadian itu berlangsung di ibu kota negara bagian Kordofan Selatan di Sudan selatan.

SPLM-N telah memerangi tentara Sudan di Kordofan Selatan dan Nil Biru sejak tahun 2011, menuntut status Tertentu bagi kedua Daerah tersebut.

Menurut juru bicara pemerintah Sudan, Laskar SPLM-N menembaki Kadugli dengan tembakan artileri pada hari Senin pagi, yang menyebabkan jatuhnya korban di kalangan Kaum sipil, termasuk Perempuan dan anak-anak. Di antara yang tewas adalah Imam Nizar Mohamed Tom, seorang pengkhotbah di Masjid Sepuh Kadugli yang bersejarah.

Cek Artikel:  Krisis Diplomatik di Caracas Aktivis Oposisi Venezuela Terjebak di Kediaman Duta Besar Argentina

Gubernur Kordofan Selatan Mohamed Ibrahim Abdel Karim mengutuk serangan itu, dan menyebutnya sebagai “Invasi brutal terhadap Kaum sipil.”

“Tentara Sudan merespons dengan efektif, menimbulkan kerugian besar bagi pemberontak dalam hal personel, kendaraan, dan peralatan, serta menyita senjata dan amunisi,” ujar Abdel Karim, seperti dikutip Anadolu, Selasa 4 Februari 2025.

Komandan militer Sudan Faisal Mukhtar dari Divisi Infanteri ke-14 mengatakan angkatan bersenjata telah menguasai kembali situasi di Kadugli. Sementara SPLM-N belum mengomentari serangan itu.

Eskalasi di Kordofan Selatan ini terjadi Ketika tentara Sudan memperluas kendalinya di negara bagian Khartoum dan Al Jazirah, tempat mereka terlibat dalam konflik brutal dengan Laskar Dukungan Segera (RSF) sejak April 2023.

Cek Artikel:  Israel Diduga Hentikan Rencana Serangan ke Rafah Usai Berbicara dengan AS

Menurut PBB dan otoritas Sudan, perang tersebut telah mengakibatkan lebih dari 20.000 Mortalitas dan Nyaris 14 juta orang mengungsi. Tetapi, penelitian dari universitas AS menunjukkan jumlah korban tewas mungkin mencapai 130.000 orang.

Organisasi Dunia Lanjut memperingatkan akan terjadinya bencana kemanusiaan seiring meluasnya pertempuran di 13 dari 18 negara bagian di Sudan, yang mengakibatkan jutaan orang kelaparan dan Mortalitas karena kekurangan pangan.

Mungkin Anda Menyukai