Takdir Spesialis Runner-up Buat Arsenal

Takdir Spesialis Runner-up untuk Arsenal
Suryopratomo Pemerhati Sepak Bola(MI/Seno)

MIKEL Arteta Niscaya Tak pernah memimpikan perjalanannya sebagai Instruktur akan seperti sekarang. Ketika memutuskan Buat menerima tawaran menangani Arsenal, ia berharap Bisa mengikuti jejak Herbert Chapman, George Graham, ataupun Arsene Wenger membangun kebesaran the Gunners.

Apalagi Seluruh permintaan Buat membangun Arsenal nyaris dipenuhi pemilik klub. Ratusan juta pound sterling sudah ditanamkan pengusaha asal Denver, Amerika Perkumpulan (AS), Stan Kroenke Buat membeli pemain-pemain terbaik.

Tetapi, Arteta Tak pernah Bisa membawa Arsenal mencapai puncak prestasi tertinggi. Tiga musim Lewat, the Gunners nyaris menjadi Juara. Mereka sempat unggul delapan poin dari Manchester City.

Akan tetapi, di akhir perjalanan kompetisi, Martin Odegaard dan Sahabat-Sahabat seperti kehilangan konsentrasi. Mereka kehilangan poin Krusial dari beberapa pertandingan yang dijalani. Akibatnya bukan hanya Keistimewaan poin yang terkikis. Di pertandingan terakhir, mereka bahkan tersalip dalam perburuan gelar. Trofi Juara pun secara menyakitkan dirampas the Citizens.

Setelah itu, Arteta Tak pernah Bisa mengulangi kesempatan emas tersebut. Meski berusaha sangat keras, Arsenal Tak pernah Bisa menggapai mimpi Buat menjadi yang terbaik di Aliansi Inggris. Takdir Arsenal pun sepertinya ditetapkan hanya menjadi tim yang nyaris Juara. Tak salah apabila the Gunners dijuluki ‘spesialis runner-up.

Tetap BERLANJUT

Cek Artikel:  Marseille vs Nice: Prediksi, Jadwal, dan Link Live Streaming

Sepertinya sulit bagi Arsenal Buat menghindar dari takdir. Di musim sekarang pun tampaknya Liverpool sulit Buat Bisa ditahan menjadi Juara. Mereka unggul enam poin dan satu pertandingan sisa dari Arsenal.

Meski demikian, Instruktur Liverpool Arne Slot Tak mau larut dari euforia Pagi. Ia selalu mengingatkan anak-anak asuhnya Buat belajar dari Arsenal. Bahwa Keistimewaan di klasemen sementara Tak Terdapat artinya apabila di akhir kompetisi terkejar oleh tim yang lain.

Ia meminta Virgil van Dijk dan Sahabat-Sahabat Buat tetap berkonsentrasi penuh pada pertandingan. Instruktur asal Belanda itu mengingatkan skuadnya Buat Tak kehilangan Bilangan.

Demikian pula dengan Arsenal. Mereka Tak boleh kehilangan Kembali Bilangan Apabila Ingin Bertanding dengan Liverpool dan merebut Juara. Termasuk Minggu malam Ketika mereka menjamu ‘Juara bertahan’ Manchester City di Stadion Emirates.

Ini merupakan salah satu pekerjaan berat yang harus Bisa diselesaikan Arteta. Meski the Citizens sedang menghadapi prestasi yang Tak Konsisten di musim ini, tim asuhan Josep Guardiola itu tetap bukan Rival yang mudah dikalahkan.

Suntikan pemain baru dalam window transfer Januari memberikan suasana yang berbeda di dalam tim. Terutama pemain asal Mesir Omar Marmoush Bisa menjadi Mohamed Salah baru bagi Manchester City.

Pep Guardiola merasa puas dengan debut Marmoush Ketika menghajar Chelsea 3-1 pekan Lewat. Ia Bisa Segera beradaptasi dengan tim dan menjadi pemasok bola bagi ujung tombak Erling Haaland.

Cek Artikel:  Paulo Menezes Pusat perhatian Berbenah, Lulinha Kumpulkan Banyak Poin

Tak salah apabila Marmoush akan kembali mendapat tempat pertama Ketika menghadapi Arsenal besok. Pemain berusia 25 tahun itu Bisa membangun kekompakan Berbarengan Bernando Silva dan Phil Foden Buat menjadi pelapis di belakang Haaland.

Terdapat satu Kembali pemain baru yang dicoba Pep Guardiola Buat menjadi center-back menggantikan Ruben Dias yang cedera. Tetapi, pemain asal Uzbekistan Abdukodir Khusanov dinilai Tetap Membangun blunder dan bahkan sempat menerima kartu kuning pertamanya di Aliansi Esensial.

Guardiola mungkin akan kembali mengandalkan duet John Stones dan Manuel Akanji Buat mengawal jantung pertahanan. Stones menjadi penyelamat Manchester City Ketika menahan imbang Arsenal 2-2 di pertandingan pertama tahun Lewat.

 

MISI BERAT

Minggu (2/2) malam menjadi misi berat bagi Arsenal karena mereka dibelit cedera pemain. Dua penyerang andalan Bukayo Saka dan Gabriel Jesus dipastikan Tak Bisa membela the Gunners.

Pilihan Arteta tinggal Gabriel Martinelli dan Leandro Trossard atau pemain muda jebolan Akademi Arsenal, Ethan Nwaneri yang bermain dari sayap. Sementara itu, di posisi ujung tombak, ia tinggal berharap kepada penyerang asal Jerman Kai Havertz.

Mujur di lapangan tengah, Arsenal Mempunyai Pola terbaik. Kapten kesebelasan Odegaard ditopang dua worker Thomas Partey dan Declan Rice. Terdapat juga pemain asal Italia Riccardo Calafiori yang sering menjadi pemain penentu.

Cek Artikel:  Arab Saudi Vs Indonesia: Maarten Paes Diizinkan Tampil, Sepuhn Rumah Tak Bisa Protes

Pekan Lewat, dalam pertandingan yang diwarnai dua kartu merah melawan Wolverhampton Wanderers, Calafiori menjadi penyelamat bagi the Gunners. Gol yang ia cetak di menit ke-74 Tak hanya menjadi gol tunggal kemenangan, tetapi juga menjaga Asa Juara Arsenal.

Calafiori Layak Buat mendapat tempat sebagai bek kiri. Ia Tak hanya dibutuhkan Gabriel Mahalgaes dan William Saliba Buat menjaga pergerakan Silva, tetapi juga naluri menyerangnya diperlukan Arsenal Buat tetap menjaga asa mereka.

Arsenal memang Tak punya pilihan lain, kecuali harus tampil menyerang menghadapi Manchester City. Seluruh pemain Tak boleh berlama-Pelan dengan bola, tetapi harus mengalirkan dan mengarahkannya ke jantung pertahanan Rival.

Hanya saja the Citizens merupakan tim yang matang. Mereka pandai Buat memainkan tempo permainan dengan memperlambatkan irama pertandingan. Bola dimainkan dari kaki ke kaki di daerah pertahanan sendiri.

Ketika tampil di Stadion Etihad, Arsenal nyaris menang dan unggul hingga menjelang akhir pertandingan. Tetapi, kartu merah yang diterima Trossard merusak permainan the Gunners dan akhirnya mereka harus puas dengan hasil imbang 2-2. Kali ini di kandang sendiri, tim asuhan Arteta diunggulkan Buat meraih kemenangan sekaligus Lalu menekan Liverpool Buat Tak mudah melenggang ke tangga Juara.

 

 

Mungkin Anda Menyukai