Intensitas hujan tinggi dan cuaca ekstrem yang terjadi di beberapa daerah termasuk di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat telah menyebabkan banyaknya bencana longsor, banjir, pohon tumbang, pergerakan tanah. Kejadian tersebut, menyebabkan satu orang meninggal tertimbun longsor dan kerugian mencapai Rp 247 juta bulan Januari 2025.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Tasikmalaya, Nuraedidin mengatakan, intensitas hujan tinggi dan cuaca ekstrem yang terjadi di 39 Kecamatan tersebar di 351 desa memang risiko bencana alam paling banyak longsor dan banjir. Tetapi, bencana yang terjadi di wilayahnya agar masyarakat meningkatkan kewaspadaan di titik rawan longsor.
“Berdasarkan laporan pusat pengendalian operasi penanggulangan bencana BPBD Kabupaten Tasikmalaya kejadian tersebut tercatat Terdapat 11 longsor, 7 banjir, 3 cuaca ekstrem, 12 kebakaran. Kejadian tersebut, menyebabkan kerugian materil Rp 247 juta dan berbagai upaya Maju dilakukan dengan memberikan edukasi kepada masyarakat,” katanya, Kamis (30/1/2025).
Ia mengatakan, bencana hidrometeorologi yang terjadi di Kabupaten Tasikmalaya memang paling banyak dan sekarang ini berada di peringat ke 3 di Indonesia setelah Garut dan Sukabumi, tapi berbagai upaya Lagi Maju dilakukan dengan melakukan edukasi langsung pada masyarakat. Akan tetapi, bencana banjir yang terjadi selama ini Terdapat dua Posisi di Kecamatan Sukaresik luapan Sungai Citanduy dan Cikidang serta Karangnunggal harus tetap diwaspadai.
“Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya telah Membangun surat edaran peringatan Awal agar masyarakat selalu waspada, berdasarkan prakiran cuaca yang bersumber dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) hujan dengan intensitas tinggi akan terjadi bulan Februari. Tetapi, surat edaran itu mengacu pada surat Gubernur Jabar mengingat cuaca ekstrem selama ini di daerahnya banyak bencana,” ujarnya.
Menurutnya, surat peringatan Awal cuaca ekstrem dan intensitas hujan tinggi dapat menyebabkan bencana hidrometeorologi berupa longsor, banjir, gelombang tinggi, angin kencang, banjir rob dan pergerakan tanah. Akan tetapi, surat peringatan Awal yang dikeluarkan Bupati Tasikmalaya, Ade Sugianto langusung disebarkan kepada 39 Camat, 351 Kades, Pondok Pesantren dan sekolah agar mereka selalu waspada.
“Kepada bencana longsor memang terjadi di setiap daerahnya mengingat kontur tanah Enggak Konsisten dan kondisi tersebut Lagi dikelilingi tebing dengan kemiringan cukup curam. Tetapi, bencana banjir yang sering terjadi di Sukaresik dan Karangnunggal, tapi Ketika ink memang Kepada peralatan Lagi kurang memadai seperti Bahtera karet Mempunyai 5 buah di antaranya 2 buah Donasi BNPB,” pungkasnya.