Keren, Siswa SMK Telkom Berpeluang Ikut Lomba Tingkat Dunia dan ASEAN

Keren, Siswa SMK Telkom Berpeluang Ikut Lomba Tingkat Dunia dan ASEAN
Para siswa SMK Telkom dan para pembimbingnya terus bergiat mencetak prestasi di tingkat nasional dan internasional(DOK/YAYASAN PENDIDIKAN TELKOM BANDUNG)

PELAJAR sekolah kejuruan di bawah Yayasan Pendidikan Telkom Bandung terus didorong untuk berprestasi. Salah satunya dilakukan SMK Telkom Malang yang berpotensi mengikuti kompetisi skill kejuruan level dunia dan Asia Tenggara.

Keduanya dihelat di Brazil dan Filipina, pada 2025 dan 2026 mendatang.  

Rahmat Dwi Djatmiko, Kepala SMK Telkom Malang, mengatakan, peluang lomba tersebut muncul setelah keberhasilan salah satu anak didiknya memperoleh medali emas Lomba Kompetensi Nasional (LKS) Nasional 2024 di Lampung, 19-24 Agustus lalu. Sang siswa ialah Tegar Bayu Pratama dari jurusan Teknik Komputer Jaringan, siswa kelas XII, untuk kategori Cloud Computing.

“Jadi, Tegar nanti akan diadukan dengan pemenang LKS tahun 2025. Apabila menang maka akan jadi wakil Indonesia ke World Skills Competition 2026 yang rencananya diadakan di Brazil,” tandasnya.

Cek Artikel:  Ngeri, Polres Cimahi Tangani 87 Kasus Kekerasan Anak Sepanjang 2024

Selain Tegar, sambung dia, pihaknya juga sudah mengikutsertakan siswanya ikut seleksi daerah (Selekda) tingkat provinsi untuk kategori Mobile Robotic, Cyber Security, dan Network  Cabling. Kalau mereka juara akan jadi wakil Indonesia untuk Asean Skills Competition 2025 di Filipina.

Perbedaan kedua lomba terletak pada otoritas kementerian terkait. Kalau LKS dan selanjutnya World Skills Competition dikelola Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, maka Selekda dan Asean Skills ditangani Kementerian Tenaga Kerja.

Peserta lomba level Asia Tenggara dan dunia itu sendiri diperkenankan tetap ikut lomba sekira sudah lulus SMK. Yang terpenting berusia tidak lebih dari 20 tahun. Mereka akan membawa nama negara, tak lagi perwakilan SMK.

Cek Artikel:  Farhan Usulkan Sistem Zonasi Sekolah Dihapus

“Kami optimistis bisa terus mencetak prestasi karena proses penggemblengan kompetensi siswa di kami ada banyak jalur. Bisa ke eskul yang seleksi masuknya disaring, atau penunjukan oleh guru teknik saat melihat potensi di kelas,” katanya.

Menurut Rahmat, pihaknya juga optimis karena siswa dibekali guru pembimbing serta aneka kemudahan pembelajaran. Seperti konversi nilai raport dan fleksibilitas ujian ketika siswa tengah sibuk ikut seleksi dan/atau pertandingan.

Mungkin Anda Menyukai