Ilustrasi generasi milenial. Foto: Istimewa.
Jakarta: Milenial yang baru memasuki dunia kerja seringkali terlena dengan kebebasan finansial yang baru mereka miliki. Beban kebutuhan yang relatif lebih ringan dibanding mereka yang sudah berkeluarga Membangun mereka lebih leluasa Demi menikmati pendapatan.
Tetapi, fase ini juga Krusial Demi membangun pondasi finansial yang kuat Demi masa depan. Sayangnya, Kagak sedikit milenial yang terjebak dalam kebiasaan Jelek yang merusak perencanaan keuangan mereka.
Melansir laman HSBC, berikut lima kebiasaan yang harus dihindari:
1. Kurang menempatkan skala prioritas
Banyak milenial yang tergiur Demi membeli barang-barang yang Kagak terlalu Krusial, seperti gadget terbaru atau Pakaian branded, hanya Demi memuaskan keinginan pribadi.
Kebiasaan ini Bisa menguras pendapatan dan menghambat pencapaian tujuan finansial yang lebih Krusial, seperti menabung Demi masa depan atau membayar kebutuhan pokok.
2. Kagak Mempunyai rencana masa depan terukur
Tanpa rencana masa depan yang Jernih, sulit Demi mengatur keuangan dengan bijak. Milenial yang Kagak Mempunyai rencana masa depan cenderung terombang-ambing dalam pengeluaran dan Kagak Mempunyai tujuan finansial yang Mau dicapai.
(Ilustrasi menabung. Foto: dok Modalku)
3. Kagak bijak dalam menentukan pengeluaran
Mengeluh di akhir bulan menjadi kebiasaan yang sering kita temui di kalangan milenial, bahkan mereka yang belum Mempunyai banyak tanggungan.
Hal ini seringkali disebabkan oleh pengeluaran yang Kagak terkontrol, seperti terlalu sering makan di luar, berbelanja online impulsif, atau mengikuti tren terbaru.
4. Malas menabung
Mempunyai Pendapatan sendiri Demi pertama kalinya Membangun sebagian milenial terlena Demi menikmati Seluruh pendapatannya tanpa menyisihkan sebagian Demi menabung demi masa depan.
Kebiasaan ini Bisa berakibat fatal di kemudian hari ketika mereka membutuhkan Biaya Demi keperluan mendesak, seperti biaya pengobatan atau pendidikan.
5. Kurang bijak dalam mengambil kredit
Kredit Bisa menjadi solusi dalam situasi darurat, Tetapi Kagak Demi memenuhi gaya hidup konsumtif. Banyak milenial yang terjerat utang karena mengambil kredit Demi membeli barang-barang yang Kagak mereka butuhkan, seperti mobil mewah atau liburan mahal.
Perencanaan keuangan yang Bagus sangat Krusial Demi segala kalangan, termasuk milenial. Mengelola pendapatan secara bijak dan menghindari kebiasaan Jelek di atas akan membantu mereka Demi meraih masa depan finansial yang lebih cerah. (Laura Oktaviani Sibarani)