DESA Wisata Hilisimaetano, Nias Selatan, Nusa Nias, Sumatera Utara, menjadi ajang Program Relawan Bakti BUMN Batch VI tahun 2024. Sebanyak 10 Relawan BUMN ditempatkan di desa wisata ini. Salah satu program relawan tersebut adalah meningkatkan pendidikan di Hilisimaetano.
Desa Wisata Hilisimaetano dikenal sebagai salah satu destinasi wisata unggulan dengan keindahan alam dan budaya yang kaya. Desa ini memiliki tradisi atraksi lompat batu yang pernah menjadi salah satu latar belakang di mata uang seribu rupiah keluaran 1992 silam.
Baca juga : Nias Selatan Konkretkan Darurat Wabah DBD dan Malaria
Eksispun 10 Relawan Muda BUMN yang ditugaskan ke Nias Selatan berasal dari berbagai BUMN seperti Berdikari Capital Indonesia (MCI), Bank Berdikari, BNI, BSI, BTN, Pertamina, PLN, PGN, Jamkrindo, Askrindo, dan Pegadaian. Ke-10 Relawan Muda tersebut turut berperan aktif dalam kegiatan sosial, mulai dari pendidikan, pengelolaan sampah, kesehatan, hingga perbaikan infrastruktur lokal. Kehadiran para relawan diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat desa.
“Kami berharap teman-teman relawan dapat mengimplementasikan core value AKHLAK dengan purpose yang lebih tinggi setelah 5 hari terakhir turut serta dalam program bakti di Desa Hilisimaetano. Implementasi core value Akhlak dalam proses bisnis sehari-hari diharapkan dapat membantu meningkatkan kualitas kinerja perusahaan BUMN, yang pada akhirnya BUMN dapat memberikan kontribusi lebih pada masyarakat Indonesia,” ungkap Direktur Keuangan, HR & Manajemen Risiko PT Berdikari Capital Indonesia (MCI), Wisnu Taatdi, dalam sesi sharing dengan para relawan muda tersebut.
MCI merupakan salah satu peserta yang terpilih oleh Kementerian BUMN Republik Indonesia untuk berpartisipasi dalam program untuk memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-79 ini.
Baca juga : Penyumbang Biaya Kampanye Pilkada Dibagi 4 Kategori
Sebagai bentuk dukungan terhadap peningkatan kualitas pendidikan di Desa Hilisimaetano, MCI berkolaborasi dengan Cakap, startup pengembang aplikasi edukasi teknologi asal Indonesia yang fokus pada pendidikan daring dua arah.
Melalui kolaborasi ini, MCI menyediakan 100 voucher belajar bahasa Inggris gratis selama tiga bulan untuk masyarakat setempat dan membagikan modul bahasa Inggris untuk pariwisata dengan harapan inisiatif ini dapat membuka peluang baru bagi warga desa dalam menghadapi tantangan global di era digital.
Wisnu mengatakan program ini menjadi peluang bagi MCI untuk mengajak startup dalam portofolio kami untuk berkontribusi langsung kepada masyarakat, khususnya di Desa Hilisimaetano, sebuah desa dengan kekayaan sejarah dan budaya lokal yang luar biasa.
“Kami ingin menunjukkan bahwa solusi teknologi yang ditawarkan oleh startup tidak hanya relevan di pasar, tetapi juga mampu memberikan akses dan peluang untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat,” tutup Wisnu. (N-2)