Eskalasi Harga Pangan Tengah Pahamn

Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Ilustrasi MI(Seno)

ESKALASI harga pangan pada pertengahan 2024 sebenarnya ialah peristiwa siklikal biasa. Secara rutin, para ekonom pertanian membuat prakiraan yang cukup akurat mengikuti beberapa variabel internal dan eksternal sistem produksi pangan. Harga beras hampir pasti mengalami kenaikan memasuki Juni dan Juli karena masa panen raya telah selesai. Siklus musim kemarau tahun ini diperkirakan ‘cukup normal’ dengan peluang terjadinya kemarau basah (La Nina) mencapai 60% dan peluang musim kering ekstrem (El-Nino) sangat kecil, hanya 7%.

Fenomena eskalasi harga pangan saat ini menjadi ‘tidak biasa’ setelah pemerintah menyampaikan informasi yang sangat pesimistis dan cenderung menakutkan, menggunakan kosakata amat heboh, seperti kiamat iklim, bencana kelaparan, dll. Suhu udara panas ekstrem di India hingga 43 derajat Celsius atau suhu udara panas mencapai 51 derajat Celsius pada saat jemaah haji melakukan wukuf di Arafah bahkan dijadikan referensi. Untungnya, masyarakat dan pasar pangan tidak bereaksi secara berlebihan terhadap framing informasi suhu udara atau musim kemarau yang sebenarnya normal tersebut.

Cek Artikel:  Menjadi Negeri tanpa KUHP Sendiri

Selengkapnya baca di epaper Media Indonesia https://epaper.mediaindonesia.com/detail/eskalasi-harga-pangan-tengah-tahun

Mungkin Anda Menyukai