Hamas Konfirmasi Kematian Pemimpin Militer Mohammad Deif

Seorang Member sayap militer Hamas, Brigade Al-Qassam. Foto: Anadolu

Gaza: Hamas mengonfirmasi pada Kamis 30 Januari 2025 tewasnya kepala militernya Mohammed Deif, yang dituduh oleh Israel sebagai salah satu dalang di balik serangan 7 Oktober 2023 dan yang pembunuhannya diumumkan tahun Lewat.

“Brigade Al-Qassam mengumumkan kepada rakyat kita tentang kesyahidan sekelompok pejuang terhormat dan komandan heroik,” ujar Juru Bicara sayap bersenjata Hamas, Serbuk Obeida, seperti dikutip AFP, Jumat 31 Januari 2025.

Obeida mengumumkan dalam sebuah pernyataan video, menyebut Mohammed Deif, kepala staf Brigade Al-Qassam dan Marwan Issa, wakil kepala staf di antara mereka yang meninggal.

Hingga Kamis, Hamas belum mengonfirmasi kematiannya. Sebelumnya pada 1 Agustus tahun Lewat, militer Israel mengumumkan telah menewaskan Deif dalam serangan udara di Gaza bulan sebelumnya.

Cek Artikel:  Ledakan Tesla Cybertruck di Trump Hotel Las Vegas Diselidiki sebagai Dugaan Aksi Terorisme

Militer Israel mengatakan, jet tempur telah menyerang Khan Yunis, Palestina pada 13 Juli dan “menurut penilaian intelijen, dapat dipastikan bahwa Mohammed Deif tewas dalam serangan itu”.

“Ia tewas Berbarengan salah satu komandan utamanya, Rafa Salama. Deif memulai, merencanakan, dan melaksanakan pembantaian 7 Oktober,” kata militer Israel.

Deif menjadi kepala sayap bersenjata Hamas, Brigade Ezzedine al-Qassam, pada tahun 2002. Ia termasuk orang yang paling dicari Israel selama Dekat tiga Sepuluh tahun dan masuk dalam daftar “teroris Global” AS sejak 2015.

Deif, yang bernama Asli Mohammed Diab al-Masri, lahir di kamp pengungsi Khan Yunis pada tahun 1965. Dalam video, Deif tampak mengenakan topeng atau ditampilkan dalam siluet, dan foto-fotonya jarang terlihat.

Cek Artikel:  Kenalkan Pasar Halal Indonesia ke Thailand

Pada Januari 2024, Israel merilis foto Deif yang memperlihatkan dirinya dengan satu mata hilang, tanpa menyebutkan Ketika foto itu diambil.

Musuh-musuhnya menjuluki Deif sebagai “kucing dengan sembilan nyawa” setelah ia berkali-kali nyaris Wafat.

Pada 2014, Israel melancarkan serangan udara ke Gaza, menewaskan istri Deif dan seorang putra berusia tujuh bulan. Deif dikatakan telah memainkan peran kunci dalam jaringan terowongan besar yang dibangun di Dasar Gaza.

Pada Mei, kepala jaksa Pengadilan Kriminal Global meminta surat perintah penangkapan untuknya, Berbarengan dengan Sinwar, atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan.

Mungkin Anda Menyukai