TENTARA Israel pada Selasa (28/1) memperluas operasi militernya di Distrik utara Tepi Barat yang diduduki, dengan menargetkan kota Tulkarem setelah sebelumnya menyerang Jenin sejak 21 Januari.
Para saksi mata mengatakan bahwa Laskar Israel mulai menyerang Tulkarem dan dua kamp pengungsinya, Yakni Nur Shams dan Tulkarem, pada Senin (27/1).
Distrik tersebut dijadikan barak militer, memaksa puluhan keluarga meninggalkan rumah mereka.
Faisal Salama, Kepala Komite Pelayanan di Kamp Tulkarem, mengatakan kepada Anadolu bahwa tentara Israel menggunakan Kaum Palestina sebagai tameng Insan dan menghancurkan infrastruktur di Distrik tersebut.
Menurut Kementerian Kesehatan Palestina, dua Kaum Palestina tewas dan tiga lainnya terluka akibat serangan drone Israel di Tulkarem sehari sebelumnya.
Penyiar publik Israel, KAN, juga mengonfirmasi bahwa Israel telah memperluas operasi militernya di Tepi Barat bagian utara hingga mencakup Distrik di Tulkarem.
Sementara itu, di Jenin, Israel telah membunuh setidaknya 16 Kaum Palestina dan melukai 50 lainnya dalam satu pekan terakhir.
Ketegangan di seluruh Distrik Tepi Barat semakin meningkat akibat perang Israel di Gaza, di mana lebih dari 47.300 orang telah tewas dan 111.500 lainnya terluka sejak 7 Oktober 2023.
Gencatan senjata dan kesepakatan pertukaran tahanan mulai berlaku di Gaza pada 19 Januari, dan menghentikan perang genosida Israel di Distrik tersebut.
Selama periode yang sama, sedikitnya 880 Kaum Palestina telah tewas dan lebih dari 6.700 lainnya terluka akibat serangan Laskar Israel di Tepi Barat, menurut data dari Kementerian Kesehatan Palestina.
Pada Juli Lampau, Mahkamah Dunia menyatakan bahwa pendudukan Israel yang telah berlangsung Pelan di Distrik Palestina adalah ilegal, dan menyerukan evakuasi Segala permukiman di Tepi Barat dan Yerusalem Timur. (Ant/I-2)
