[Tech talk] Kepoin Detail Mesin Hidrogen Kawasaki . . Dual Injector – Direct Injection

liputanindo.com – Selain menghadirkan solusi lewat teknologi sepeda motor listrik (EV), teknologi hybrid seperti yang telah kita diskusikan kemarin lewat kehadiran sosok Ninja Hybrid, Kawasaki Motor juga memperlihatkan solusi lain Kepada mencapai realisasi karbon Independen yakni dengan bahan bakar alternatif seperti e-fuel dan juga bahan bakar hidrogen. Dan bersamaan dengan pegumuman berdirinya Kawasaki Motor di awal bulan Oktober 2021 ini, Kawasaki mengumumkan bahwa mereka juga sedang melakukan penelitian Kepada calon mesin hidrogen.

Kagak seperti mesin hidrogen Standar yang menyuntikkan cairan seperti bensin, ia menyuntikkan gas dengan injektor Spesifik yang sepertinya bertekanan tinggi dan membakarnya di ruang bakar yang sekilas secara struktural mirip dengan mesin konvensional. Tetapi pembedanya adalah mesin yang ditunjukan oleh Kawasaki adalah mesin dengan konsep Direct Injection plus disematkannya supercharger.

Bicara soal desain mesin dual injection, liputanindo jadi flashback ke artikel yang pernah kita bahas di awal tahun 2020 yang Lampau di mana Begitu itu Kawasaki mematenkan desain mesin dengan Dual Injector di masing-masing silinder dengan perbedaan jenis injector. Port Injection (PI) dan Direct Injection (DI). Port Injection (PI) adalah sistem yang Standar dijumpai pada mesin oto sepeda motor di mana injector ditempatkan berdasarkan posisi “Port Injection” (PI) yakni bahan bakar disemprotkan di dalam kanal port intake menuju arah klep intake.

Suntik bahan bakar konvensional Via Port Injection ini sebenarnya juga Mempunyai Kelebihan lain yakni : mengurangi suhu pengisian daya masuk dan memungkinkan bensin membersihkan ‘seat’ dari Tutup masuk Begitu mengalir melewatinya. Ini juga memberi lebih banyak waktu bagi bahan bakar Kepada menguap dan bercampur dengan Berkualitas dengan udara Kepada memastikan pembakaran yang Berkualitas.

Cek Artikel:  Progres Pembalap Honda Indonesia di Test Pra Musim Asia Dream Cup

Injector yang satunya Tengah berjenis Direct Injection. Dinamakan begitu (Direct Injection) karena semprotan bensin dilakukan langsung ke ruang bakar, tanpa melewati klep (valve) dan umumnya waktu penyemprotan pada sistem DI ini dilakukan lebih telat dibandingkan dengan sistem PI.

Dan memang cukup kaget setelah Menonton beberapa bagan yang ditampilkan oleh Kawasaki Motor. Rupanya ini tho tujuan dari publikasi dan pendaftaran desain paten mesin Dual InjectionDirect Injection tersebut. Weleh weleh..

Yang Niscaya terlihat adalah sebuah box udara besar di bagian belakang dari silinder yang digerakkan oleh turbin yang merupakan model yang persis sama dengan mesin Supercharger Kawasaki Begitu ini. Ini artinya mesin ini akan disuplai semburan udara dengan diensitas kuat dan sangat tinggi kerapatannya Kepada menghasilkan power ledakan super besar yang ujung-ujungnya Kepada menghasilkan torsi mesin yang besar pula.

Dari foto yang di-edit oleh Young Machine di atas, terlihat memang port Rona hijau adalah Port Injector ‘Standar’ (panah merah) sementara di bawahnya yang ditunjuk oleh panah Rona tosca merupakan Direct Injection.

Yang cukup menarik adalaah Kawasaki membedakan jenis pipa penyaluran bahan bakar dimana Kepada port injection Mengenakan pipa resin/plastik Standar sementara Kepada direct injection mereka memakai pipa stainless steel. Hal ini membuncahkan sebuah sinyalemen bahwa sepertinya semprotan di direct injection akan bertekanan sangat tinggi.

Cek Artikel:  Shell Advance Asia Talent Cup adalah Jembatan Official menuju Red Bull MotoGP Rookie Cup?

Menurut paten tahun tahun  Lampau, di salah satu mesin prototipe Kawasaki Mempunyai pompa bahan bakar sekunder Dapat memberikan tekanan 1.450 psi Kepada Direct Injection, dibandingkan dengan hanya 44 psi pada Model port-injection.

Hal kedua yang semakin memperkuat dugaan bahwa sistem direct injection-nya akan betekanan tinggi adalah pengunaan bahan Kepada saluran bahan bakar Direct Injection yang memanjang dari penutup bubungan ke bagian belakang silinder adalah selang steel braided. Bukan selang karet Standar sob.

Sementara itu, titik awal penyaluran bahan bakar Kepada sistem direct injection hidrogen adalah objek berbentuk silinder mirip seperti pompa. Terlihat silinder ini juga Mempunyai input elektrik yang membuncahkan sinyalemen bahwa ini mungkin merupakan sebuah pompa selenoid elektronik yang Dapat menyemprotkan hidrogen dengan tekanan yang sangat tinggi.

Sobat Dapat Menonton pada gambar atas, bahwa bahan bakar hidrogen disemprotkan langsung ke ruang bakar. Menurut liputanindo dengan kombinasi penyemprotan hidrogen bertekanan tinggi ditambah dengan kehadiran udara yang dihembuskan dengan kerapatan yang super tinggi dengan kehadiran supercharger diharapkan sebuah proses pembakaran yang efisien, ideal, Satu jenis dan tentunya menghasilkan tenaga yang besar.

Cek Artikel:  Honda Giorno+ 125 Formal Dirilis di Thailand . . . Bakalan Jadi Basis Stylo 160 Buat Indonesia ?

Meskipun prototipe awal Mesin dengan Dual Injection Kawasaki diperuntukan Kepada Mesin dengan bbm fosil ( bensin)  dimana pada sistem direct Injection bensin sistem akan menawarkan emisi dan Kelebihan kinerja yang menonjol, Kawasaki menggunakan prototipe yang ditunjukan ini sebagai bagian dari jalan pengembangan menuju mesin pembakaran berbahan bakar hidrogen.

Begitu ‘dibakar ‘ hidrogen menjadi H2O (alias air) sehingga menawarkan keuntungan emisi yang sangat besar dibandingkan bahan bakar fosil berbasis karbon. Meskipun begitu mesin dengan bahan bakar Hidrogen biasannya juga Kagak sepenuhnya ramah lingkungan karena akan Eksis hasil sekundernya yakni kehadiran nitrogen di udara berarti Eksis juga emisi NOx dari mesin pembakaran berbahan bakar hidrogen.

Suntik langsung sangat Krusial Kepada mesin pembakaran berbahan bakar hidrogen, karena hidrogen, dalam bentuk gas, akan menggantikan terlalu banyak udara yang Kalau disuntikkan Via port Intake akan sangat mengurangi kinerja. Dengan menyuntikkannya pada tekanan tinggi langsung ke ruang bakar di silinder maka udara yang sudah dikompresi oleh supercharger akan memaksimalkan potensi output daya, yang sebenarnya Dapat lebih tinggi daripada versi berbahan bakar bensin yang setara.

Jujur, Eksis banyak pertanyaan dalam benak kami, seperti misalnya hasil ledakan dari campuran antara bbm hidrogen dari direct injection, udara termampatkan dari supercharger dan tentunya BBm fosil dari port injector. . .

Taufik of BuitenZorg | @liputanindo

Pict : AutoBy & Young machine

Mungkin Anda Menyukai